Senin, 26 November 2018

STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF ”




STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA

 STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF



Nama : Bs. Dita Fitri
Nim : A1C317054
Kelas : Reguler A


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATERMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018

STRATEGI BELAJAR DEDUKTIF DAN INDUKTIF

A.    Definisi Strategi Belajar Induktif dan Deduktif
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai padatindakan selain itu, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Strategi belajar deduktif merupakan strategi belajar dengan materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi. deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
Strategi  belajar induktif merupakan strategi belajar dengan materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
Proses pikir manusia di dalam menjalani pengalaman belajar tidak selalu sama, ada peristiwa belajar mengajar di mana proses ini bertolak dari yang umum untuk dilihat keberlakuan atau akibatnya pada yang khusus ini disebut Umum ke Khusus (Deduktif). Sebaliknya bila peristiwa belajar mengajar yang di mana prosesnya pengolahan bertolak dari contoh-contoh konkret kepada generalisasi atau prinsip umum ini disebut Khusus ke Umum (Induktif). Dengan demikian strategi belajar mengajar heuristik proses pengolahanya adalah induktif, sebaliknya ekspositorik bersifa deduktif.


B.     Sejarah Strategi Belajar Induktif dan Deduktif
Di tinjau dari cara pengolahannya , strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan induktif. Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu  untuk kemudian ditarik kesimpulan dan iludtrasi-ilustrasi atu bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak. Kemudian secara perlahan-lahan menuju hal-hal yang konkrit. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus. Sebaliknya dengan strategi innduktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang sukar.
Pembelajaran deduktif dikembangkan oleh Filosof Prancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan. Pada abad pertengahan Sistem induktif ini disebut juga sebagai dogmatif, sebagai kebalikan induktif adalah proses penalaran yang beranjak dari umum ke yang khusus atau dari suatu premis menuju ke suatu konklis logis. Kesimpulan-kesimpulan tentang suatu kasus tertentu dapat dideduksi dari suatu prinsip umum yang berlaku bagi semua kasusu yang semacam. Dictionary of Education mendefenisikan pola deduktif sebagai suatu pola dalam mengajar yang beranjak dari aturan-aturan atau generalisasi kecontoh-contoh dan kemudian sampai pada konklusi-konklusi atau penerapan dari generalisasi-generalisasi.
Metode berfikir induktif dirancang dan dikembangkan oleh Hilda Toba dengan tujuan mendorong para pelajar menemukan dan mengorganisasikan informasi, menciptakan nama suatu konsep dan menjajagi berbagai cara yang dapat menjadikan para pelajar lebih terampil dalam menyingkap dan mengorganisasikan informasi dan dalam melakukan pengetesan hipotesis yang melukiskan antar hal.

C. Karakteristik Strategi  Belajar Induktif dan Deduktif
Karakteristik strategi belajar mengajar dapat dilihat berdasarkan kerangka acuan strategi belajar mengajar berikut :
1.      Pengaturan Guru dan Siswa Segi pengaturan guru dapat dibedakan pengajaran yang dilakukan oleh seorang guru atau suatu tim, sanjutnya apakah hubungan guru-siswa terjadi secara tatap muka (langsung), atau dengan perantaraan media (tidak langsung). Sedangkan dari segi pengaturan siswa dapat dibedakan pengajaran yang bersifat klasikal (kelompok besar), (kelompok kecil) dan pengajaran perseorangan (individual).
2.      Struktur Peristiwa Belajar Mengajar Struktur peristiwa belajar mengajar dapat bersifat tertutup dalam artian segala sesuatu telah ditentukan secara relatif ketat, seperti yang dilakukan oleh para calon guru yang berlatih mengajar yang tidak berani menyimpang dari persiapan mengajar yang telah dibuat dan disetujui oleh dosen pembimbing.
3.      Peranan Guru-Siswa dalam mengolah pesan. Peristiwa belajar mengajar bermaksud untuk mencapai tujuan, ingin menyampaikan sesuatu pesan yang dapat berupa pengetahuan, wawasan, keterampilan, atau isi keterampilan lain. Pengajaran yang menyampaikan pesan dalam keadaan telah siap diolah dinamakan bersifat ekspositorik, sedangkan yang mengharuskan pengolahan pesan oleh siswa dinamakan Heuristik-hipotetik.
4.      Proses Pengolah Pesan. Proses pikir manusia di dalam menjalani pengalaman belajar tidak selalu sama, ada peristiwa belajar mengajar di mana proses ini bertolak dari yang umum untuk dilihat keberlakuan atau akibatnya pada yang khusus ini disebut Umum ke Khusus (Deduktif). Sebaliknya bila peristiwa belajar mengajar yang di mana prosesw pengolahan bertolak dari contoh-contoh konkret kepada generalisasi atau prinsip umum ini disebut Khusus ke Umum (Induktif).
Dengan demikian strategi belajar mengajar heuristik proses pengolahanya adalah induktif, sebaliknya ekspositorik bersifa deduktif. Strategi belajar deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya(Suwarna,2005). Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah:
a.       Berorientasi pada materi
b.      Berstruktur tinggi
c.       Penggunaan waktu yang efisien
d.      Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu
Strategi belajar Induktif meiliki ciri utama dalam pengolahan informasi adalah menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian. Data yang digunakan mungkin merupakan data primer atau dapat pula berupa kasus-kasus nyata yang terjadi dilingkungan.
Ciri-ciri pembelajaran induktirf:
a.       Penekanan pada keterampilan berfikir dan tujuan-tujuan afektif
b.      Berstruktur rendah
c.       Penggunaan waktu yang kurang efisien
d.      Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu

D.    Implementasi Strategi Strategi  Belajar Induktif dan Deduktif dalam Pembelajaran
1.      Strategi Pembelajaran Deduktif.
Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari hal yang umum kepada hal yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang astrak kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis. Langkah-langkah dalam strategi deduktif meliputi tiga tahap yaitu :
a.       Pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan.
b.      Pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik.
c.       Pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikannya kepada peserta didik. Misalnya, bila diambil contoh untuk pengajaran tentang kalimat tunggal, maka pengajar memulai dengan definisi kalimat tunggal, contoh-contoh kalimat tunggal, dan dilanjutkan dengan penjelasan ciri-ciri kalimat tunggal.
Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan straegi pembelajaran deduktif adalah teknik ceramah.
2. Strategi Pembelajaran Induktif
Strategi pembelajaran induktif adalah pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusus, dari peristiw-peristiwa yang bersifat individual menuju generalisasi, dari pengalaman-pengalaman empiris yang individual menuju kepada konsep yang bersifat umum. Menurut Kenneth B. Anderson ada beberapa langkah untuk menentukan strategi pembelajaran induksi, yaitu:
a.       Pengajar memilih bagian dari pengetahuan, aturan umum, prinsip, konsep, yang diajarkan.
b.      Pengajar menyajikan contoh-contoh spesifik untuk dijadikan bagian penyusunan hipotesis.
c.       Bukti-bukti disajikan dengan maksud membenarkan atau menyangkal berbagai hipotesis tersebut.
d.      Menyimpulkan bukti dan contoh-contoh tersebut. Bila strategi pembelajaran induktif diterapkan untuk pengajaran kalimat tunggal seperti pada strategi pembelajaran deduktif di atas, maka pengajar terlebih dahulu memberikan contoh-contoh kalimat tunggal, kemudian dijelaskan ciri-ciri kalimat tunggal sehingga peserta didik dapat mendefinisikan sendiri tentang kalimat tunggal.
Teknik penyajian yang paralel dengan teknik ini adalah teknik penemuan (discovery), teknik satuan pengajaran (unit teaching), teknik penyajian secara khasus, dan teknik nondirektif.

E.     Keunggulan Dan Kelemahan Strategi  Belajar Induktif dan Deduktif
1.      Strategi  pembelajaran deduktif. Merupakan strategi pengajaran yang dimulai dengan mengetahui sebuah prinsip dan di kembangkan sampai tidak di ketahui (umum ke khusus). Keunggulan strategi belajar deduktif yaitu :
a.       Proses pembelajarannya dimulai dari defenisi-defenisi yang diikuti dengan contoh-contoh sehingga siswa dengan mudah dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
b.      Penggunaan waktu belajar yang lebih efisien
c.       Merupakan cara yang mudah untuk menyampaikan isi pelajaran
d.      Menjimatkan masa dan tenaga, tidak perlu melakukan banyak persediaan.

e.       Memiliki teknik yang mudah dalam pengajaran karena hanya bersifat parallel yaitu ceramah.
Kelemahan strategi belajar deduktif, yaitu :
a.       Kurang member kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu
b.      Materi yang akan dipelajari siswa sesuai dengan materi yang diberikan guru sehingga dalam hal pembelajaran siswa lebih mengacu pada apa yang diberikan
c.       Lebih menekankan pada keaktifan guru dalam mengajar   
2.      Strategi belajar induktif. Strategi pembelajaran induktif, merupakan strategi pembelajaran dimulai dengan suatu prinsip-prinsip yang belum diketahui dan dikembangkan sampai tahu atau paham (khusus ke umum). Kelebihan strategi belajar induktif yaitu:
a.       Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu
b.      Memiliki teknik penyajian yang konkrit dan jelas
c.       Lebih menekankan keaktifan siswa dalam belajar sehingga melatih siswa untuk berfikir lebih efektif.
d.      Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi dan kreatif.
Kelemahan strategi belajar induktif yaitu :
a.       Penggunaan waktu yang kurang efisien.
b.      Berstruktur rendah. 
Menurut Sumaryanti dan Sumarmo (2013:31-32) Model pembelajaran induktif-deduktif adalah model pembelajaran yang memadukan model pembelajaran induktif dengan model pembelajaran deduktif. Model pembelajaran induktif-deduktif diawali dengan contoh-contoh yang ditujuan supaya siswa mengidentifikasi, membedakan, kemudian menginterpretasi, menggeneralisasi dan akhirnya mengambil kesimpulan. Kemudian secara deduktif siswa dapat memberikan contoh dari generalisasi. Model pembelajaran induktif dipelopori oleh Taba (Joyce & Weil; 2000) dan didesain untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Taba membangun model ini dengan pendekatan yang didasarkan atas tiga asumsi sebagai berikut.
1) Proses berpikir dapat dipelajari. Mengajar seperti yang disarankan oleh Taba berarti membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir induktif melalui latihan (practice).
2) Proses berpikir adalah suatu transaksi aktif antara individu dan data. Ini berarti bahwa siswa menyampaikan sejumlah data dari beberapa domain pelajaran. Siswa menyusun data ke dalam sistem konseptual, menghubungkan poin-poin data dengan data yang lain, membuat generalisasi dari hubungan yang mereka temukan, dan membuat kesimpulan dengan hipotesis, meramalkan dan menjelaskan fenomena.
3) Mengembangkan proses berpikir dengan urutan yang “sah menurut aturan”. Postulat Taba bahwa untuk menguasai keterampilan berpikir tertentu, pertama seseorang harus menguasai satu keterampilan tertentu sebelumnya, dan urutan ini tidak bisa dibalik.
Joyce, Weil dan Calhoun (Aunurrahman, 2009) mengemukakan beberapa strategi berpikir induktif yang sekaligus juga menggambarkan langkah-langkah pengembangan kemampuan berpikir induktif; Strategi pertama adalah pembentukan konsep, meliputi tahap perhitungan dan pendaftaran, tahap pengelompokkan dan pemberian label atau kategorisasi. Strategi kedua, interpretasi data yang meliputi tahap mengidentifikasi hubungan antara data atau masalah, tahap menemukan hubungan, dan tahap membuat inferensi. Strategi ketiga, aplikasi prinsip yang meliputi tahap memprediksi konsekuensi, menjelaskan fenomena-fenomena dan menguji hipotesis.
Dampak pengiring dari pembelajaran induktif menurut Joyce dkk (2000) mencakup: “Semangat untuk menemukan; adanya kesadaran akan hakikat pengetahuan; dan berpikir logis”. Pembelajarannya mencakup langkah-langkah: penyajian informasi, konsep-konsep, keterampilan dan membentuk hipotesis; proses pembentukan konsep; konsep-konsep, sistem konseptual dan aplikasinya”. Soedjadi (Mulyana, 2008) mengemukakan bahwa penyajian matematika perlu dimulai dari contohcontoh, yaitu hal-hal yang khusus, selanjutnya secara bertahap menuju kepada pembentukan suatu kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan itu dapat berupa definisi atau teorema.



Sumber:
Sumaryanti,E dan Sumarmo,U. 2013. PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF DISERTAI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN BERPIKIR KRITIS SERTA DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA. Vol 2. No. 02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS 8 IPA