STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR FISIKA
“METODE CERAMAH”
Nama
: Bs. Dita Fitri
Nim
: A1C317054
Kelas
: Reguler A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATERMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2018
METODE
CERAMAH
Menurut
Zaini, dkk (2008) Metode pembelajaran yang paling populer di Indonesia bahkan
dinegara-negara lainnya adalah metode ceramah. Metode ceramah adalah metode
memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat
tertentu. Metode ceramah ini hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai alat
belajar yang paling dominan. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode
mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut
juga dengan metode kuliah atau metode pidato.Dalam metode ini, yang perlu
diperhatikan adalah, hendaknya ceramahyang diberikan oleh guru mudah dimengerti
oleh siswanya, mudah diterima serta mampu menstimulasi pendengar (peserta
didik) untuk melakukan hal-halyang baik dan benar dari isi ceramah yang
diberikan guru tadi. Blight dalam Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar ayu
Aryani berpendapat bahwa sesuai dengan bukti penelitian yang dilakukan di
Amerika Serikat.
1. Metode
ceramah sama baiknya dengan metode yang lain,khususnya jika itu digunakan untuk
menyampaikan informasi,akan tetapi tidak lebih baik
2. Pada
umumnya, metode ceramah tidak seefektif metode diskusi, jika digunakan
mengunggah pendapat peserta didik.
3. Jika
tujuan pembelajaran merubah sikap peserta didik, maka sebaiknya tidak
menggunakan metode ceramah.
4. Ceramah
tidak efektif jika digunakan untuk mengajar ketrampilan.
Metode
Ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan cara menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti
secara pasif . Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang
paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya
beli dan pemahaman siswa. Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan
metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai
alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Ada
dua hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini yaitu :
1.
Menetapkan apakah metode ceramah, wajar digunakan dengan mempertimbangkan hal –
hal sebagai berikut ( Suciati, 2005 : 77 ) :
a.
Tujuan yang hendak dicapai.
b.
Bahan yang akan diajarkan termasuk dengan sumbernya.
c. Alat, fasilitas, dan waktu yang tersedia.
d.
Jumlah murid beserta taraf kemampuannya.
e.
Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuannya berbicara.
f.
Pemilihan metode lainnya sebagai metode bantu. g. Situasi pada saat
berlangsungnya kegiatan belajar – mengajar.
2.
Langkah – langkah menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut ( Suciati,
2005 : 77 ) :
a. Tahap
persiapan : yang artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi sebelum memulai
mengajar.
b. Tahap
penyajian : yang artinya saat guru menyampaikan bahan ceramah.
c. Tahap
asosiasi : yang artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan
dan membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya. Untuk itu pada tahap
ini diberikan kesempatan untuk tanya jawab dan diskusi.
d. Tahap
generalisasi dan kesimpulan : yang artinya menyimpulkan hasil ceramah, umumnya
siswa mencatat dari yang telah diceramahkan.
e. Tahap
aplikasi atau evaluasi : yang artinya penilaian terhadap hasil siswa mengenai
bahan yang telah diberikan guru, evalusi biasanya dalam bentuk lisan, tertulis,
dan lain – lain. Perlu diperhatikan bahwa metode ceramah akan efektif digunakan
apabila dipadukan dengan metode – metode lain, misalnya metode drill ( latihan
).
Sehingga
dapat membawa hasil yang baik dan memuaskan. Metode ceramah ini wajar digunakan
apabila :
a. Ingin mengajarkan topik baru.
b.
Tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa.
c.
Menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.
Menurut
Abdul (2009:138) Dalam proses
pembelajaran disekolah, tujuan metode ceramah adalah menyampaikan bahan yang
bersifat informasi (konsep, pengertian, prinsip- prinsip) yang banyak serta
luas. Menurut Abdul Majid secara spesifik metode ceramah bertujuan untuk:
a) Menciptakan
landasan pemikiran peserta didik melalui produkceramah yaitu bahan tulisan
peserta didik sehingga pesertadidik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil
ceramah.
b) Menyajikan
garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahanyang terdapat dalam isi
pelajaran
c) Merangsang
peserta didik untuk belajar mendiri dammenumbuhkan rasa ingin tahu melalui
pemerkayaan belajar
d) Memperkenalkan
hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara gamblang.
e) Sebagi
langkah awal untuk metode yang lain dalam upayamenjelaskan prosedur-prosedur
yang harus ditempuh pesertadidik.
Alasan
guru menggunakan metode ceramah harus benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.
Metode ceramah ini digunakan karena pertimbangan:
1. Anak
benar-benar memerlukan penjelasan, misalnya karena baru atau guna menghindari
kesalah pahaman.
2. Benar-benar
tidak ada sumber bahan pelajaran bagi para peserta didik.
3. Menghadapi
peserta didik yang banyak jumlahnya dan bila menggunakan metode lain sukar
untuk diterapkan.
Kelebihan-kelebihan
dari metode ceramah:
1. Praktis dari sisi persiapan
2.
Efisien dari sisi waktu dan biaya.
3.
Dapat menyampaikan materi yang banyak
4. Mendorong guru untuk menguasai materi
5.
Lebih mudah mengontrol kelas
6.
Peserta didik tidak perlu persiapan
7. Peserta didik langsung menerima ilmu
pengetahuan.
Selain
mempunyai kelebihan-kelebihan di atas penerapan metode ceramah juga mempunyai
kelemahan kelemahan dari metode ceramah:
1. Guru
lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanyaterpusat pada guru.
2. Siswa
seakan diharuskan mengikuti segala apa yangdisampaikan oleh guru, meskipun
murid ada yang bersifat kritiskarena guru dianggap selalu benar.
3. Siswa
akan lebih bosan dan merasa mengantuk, karena dalam metode ini, hanya guru yang
aktif dalam proses belajar mengajar, sedangkan para peserta didik hanya duduk
diam mendengarkan penjalasan yang telah diberikan oleh guru.
Sumber:
Abdul,
M. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda karya
Suciati
dan Prasetya Irawan. 2005. Teori Belajar
dan Motivasi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Zaini,dkk.
2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar