Senin, 26 November 2018

METODE CERAMAH


STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA
 “METODE CERAMAH”


Nama : Bs. Dita Fitri
Nim : A1C317054
Kelas : Reguler A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATERMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018



METODE CERAMAH
Menurut Zaini, dkk (2008) Metode pembelajaran yang paling populer di Indonesia bahkan dinegara-negara lainnya adalah metode ceramah. Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Metode ceramah ini hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai alat belajar yang paling dominan. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.Dalam metode ini, yang perlu diperhatikan adalah, hendaknya ceramahyang diberikan oleh guru mudah dimengerti oleh siswanya, mudah diterima serta mampu menstimulasi pendengar (peserta didik) untuk melakukan hal-halyang baik dan benar dari isi ceramah yang diberikan guru tadi. Blight dalam Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar ayu Aryani berpendapat bahwa sesuai dengan bukti penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat.
1.      Metode ceramah sama baiknya dengan metode yang lain,khususnya jika itu digunakan untuk menyampaikan informasi,akan tetapi tidak lebih baik
2.      Pada umumnya, metode ceramah tidak seefektif metode diskusi, jika digunakan mengunggah pendapat peserta didik.
3.      Jika tujuan pembelajaran merubah sikap peserta didik, maka sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah.
4.      Ceramah tidak efektif jika digunakan untuk mengajar ketrampilan.
Metode Ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan cara menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif . Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan pemahaman siswa. Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini yaitu :
1. Menetapkan apakah metode ceramah, wajar digunakan dengan mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut ( Suciati, 2005 : 77 ) :
a. Tujuan yang hendak dicapai.
b. Bahan yang akan diajarkan termasuk dengan sumbernya.
 c. Alat, fasilitas, dan waktu yang tersedia.
d. Jumlah murid beserta taraf kemampuannya.
e. Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuannya berbicara.
f. Pemilihan metode lainnya sebagai metode bantu. g. Situasi pada saat berlangsungnya kegiatan belajar – mengajar.
2. Langkah – langkah menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut ( Suciati, 2005 : 77 ) :
a.       Tahap persiapan : yang artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi sebelum memulai mengajar.
b.      Tahap penyajian : yang artinya saat guru menyampaikan bahan ceramah.
c.       Tahap asosiasi : yang artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya. Untuk itu pada tahap ini diberikan kesempatan untuk tanya jawab dan diskusi.
d.      Tahap generalisasi dan kesimpulan : yang artinya menyimpulkan hasil ceramah, umumnya siswa mencatat dari yang telah diceramahkan.
e.       Tahap aplikasi atau evaluasi : yang artinya penilaian terhadap hasil siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru, evalusi biasanya dalam bentuk lisan, tertulis, dan lain – lain. Perlu diperhatikan bahwa metode ceramah akan efektif digunakan apabila dipadukan dengan metode – metode lain, misalnya metode drill ( latihan ).
Sehingga dapat membawa hasil yang baik dan memuaskan. Metode ceramah ini wajar digunakan apabila :
 a. Ingin mengajarkan topik baru.
b. Tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa.
c. Menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.
Menurut  Abdul (2009:138) Dalam proses pembelajaran disekolah, tujuan metode ceramah adalah menyampaikan bahan yang bersifat informasi (konsep, pengertian, prinsip- prinsip) yang banyak serta luas. Menurut Abdul Majid secara spesifik metode ceramah bertujuan untuk:
a)      Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produkceramah yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga pesertadidik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah.
b)      Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahanyang terdapat dalam isi pelajaran
c)      Merangsang peserta didik untuk belajar mendiri dammenumbuhkan rasa ingin tahu melalui pemerkayaan belajar
d)     Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara gamblang.
e)      Sebagi langkah awal untuk metode yang lain dalam upayamenjelaskan prosedur-prosedur yang harus ditempuh pesertadidik.
Alasan guru menggunakan metode ceramah harus benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Metode ceramah ini digunakan karena pertimbangan:
1.    Anak benar-benar memerlukan penjelasan, misalnya karena baru atau guna menghindari kesalah pahaman.
2.    Benar-benar tidak ada sumber bahan pelajaran bagi para peserta didik.
3.    Menghadapi peserta didik yang banyak jumlahnya dan bila menggunakan metode lain sukar untuk diterapkan.
Kelebihan-kelebihan dari metode ceramah:
 1. Praktis dari sisi persiapan
2. Efisien dari sisi waktu dan biaya.
3. Dapat menyampaikan materi yang banyak
 4. Mendorong guru untuk menguasai materi
5. Lebih mudah mengontrol kelas
6. Peserta didik tidak perlu persiapan
 7. Peserta didik langsung menerima ilmu pengetahuan.
Selain mempunyai kelebihan-kelebihan di atas penerapan metode ceramah juga mempunyai kelemahan kelemahan dari metode ceramah:
1.      Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanyaterpusat pada guru.
2.      Siswa seakan diharuskan mengikuti segala apa yangdisampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritiskarena guru dianggap selalu benar.
3.      Siswa akan lebih bosan dan merasa mengantuk, karena dalam metode ini, hanya guru yang aktif dalam proses belajar mengajar, sedangkan para peserta didik hanya duduk diam mendengarkan penjalasan yang telah diberikan oleh guru.

Sumber:
Abdul, M. 2009. Perencanaan Pembelajaran.  Bandung: PT Remaja Rosda karya
Suciati dan Prasetya Irawan. 2005. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Zaini,dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS 8 IPA