Selasa, 27 November 2018

PERAWATAN LABORATORIUM


RESUME PENGELOLAAN LABORATORIUM
“PERAWATAN LABORATORIUM”


Nama : Bs. Dita Fitri
Nim : A1C317054
Kelas : Reguler A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATERMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018


1.      Pengertian perawatan
Menurut Delpiarif (2017:1) Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi. Disamping itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan praktikum para siswa.
2.      Jenis perawatan
Perawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana. Secara jelas dapat dilihat pada skema dibawah ini.
a.       Perawatan terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan terencana yang bersifat korektif.
-          Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
-          Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni system perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.
b.      Perawatan tidak terencana
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.



3.      Unsur-Unsur Perawatan dan Perbaikan Alat
Menurut Wiyatmo ( :2) UNSUR-UNSUR PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT
Unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan dalam perawatan alat agar alat dapat berfungsi normal dan awet adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan alat dengan hati-hati dan benar.
2. Penempatan kembali alat dalam keadaan bersih dan kering
3. Penempatan alat pada tempat yang telah ditentukan
4. Perbaikan segera terhadap alat yang rusak
5. Pencarian segera terhadap alat yang tidak ada pada tempat yang ditentukan
6. Penggantian segera terhadap alat yang hilang, baik dengan membuat sendiri atau membeli alat baru.
Unsur-unsur penting dalam perbaikan alat:
1.      Perbaikan alat memerlukan keterampilan dan kreativitas. Kebiasaan membeli alat-alat yang baru sebagai pengganti yang rusak sedapat mungkin dihindari, karena memperbaiki alat sendiri dapat menumbuhkan dan melatih keterampilan dan kreativitas.
2.      Perbaikan alat yang rusak mengutamakan kualitas artinya setelah diperbaiki alat dapat difungsikan dengan baik, akurat, presisi, dan rapi,


Menurut Delpiarif(2017:2-6)
4.      Tujuan perawatan laboratorium
Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup:
a.       Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal
b.      Memperpanjang umur pemakaian
c.       Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran
d.      Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai
e.       Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan
f.       Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak
g.      Menghindari terjadinya kerusakan fatal
5.      Sistem Perawatan Laboratorium
Dalam perawatan Laboratorium, sebelum penyusunan jadwal dan rencana kebutuhan biaya perawatan perlu dilihat unsur-unsur berikut ini:
a.       Obyek laboratorium yang akan dirawat.
b.      Sumber daya manusia sebagai tenaga perawatan.
c.       Sumber daya lain: alat, bahan, suku cadang, cara, waktu, dan biaya perawatan.




6.      Obyek perawatan laboratorium
Sebagai obyek laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya adalah:
a.       Ruang laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban, ventilasi, penerangan.
b.      Perabot atau meubeler laboratorium, seperti almari, meja percobaan, meja kerja,rak, kursi.
c.       Peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti komputer, dan filenya, buku-buku manual.
d.      Sumber jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu.
e.      Training obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan.
f.        Aparatur dan perlengkapan percobaan.
g.       Instrumen dan alat-alat ukur
h.      Spesimen dan bahan-bahan untuk praktikum
7.      Sumber daya sistem perawatan laboratorium
a.       Tenaga perawat ( man )
Tenaga laboran/teknisi mempunyai tanggung jawab dalam merawat laboratorium yang dikelolanya. Salah satu tugas seorang laboran/teknisi adalah melaksanakan perawatan laboratorium yang meliputi pekerjaan menjaga, menyimpan, membersihkan, memelihara, memeriksa, menyetel kembali, bahkan bila perlu dan dibutuhkan dapat melakukan penggantian dan perbaikan komponen peralatan laboratorium yang rusak. Untuk peralatan khusus dengan tingkat kerusakan yang sudah parah, dan perbaikannya juga memerlukan kemampuan profesional yang khusus, maka dapat memanfatkan tenaga teknisi ahli dari luar. Misalnya untuk perbaikan peralatan ukur optik, peralatan ukur elektronik, yang konstruksinya sangat rumit.
Untuk pekerjaan perawatan yang ringan dan rutin dapat melibatkan siswa praktikan. Misalnya dalam menjaga kebersihan ruang dan tempat praktik, menjaga kebersihan peralatan, membantu dalam penyimpanan peralatan. Untuk keperluan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan akibat kesalahan pemakaian sekaligus sebagai upaya pembinaan tanggungjawab mahasiswa, dapat peraturan dan tata tertip penggunaan peralatan di laboratorium
b.      Biaya perawatan ( money )
Perawatan membutuhkan biaya, bahkan kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan sangat mahal. Biaya perawatan dibutuhkan untuk berbagai hal, antara lain:
1.      Biaya pembelian bahan-bahan untuk perawatan, seperti sabun, carbol, kain lap, perekat, cat, bahan pengawet, pencegah jamur, dan sebagainya.
2.       Biaya pembelian suku cadang, seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan sebagainya.
3.      Biaya pembelian peralatan perawatan, seperti: sapu, sikat, sulak, kuas, solder, tang, obeng, gunting, dan sebagainya.
4.      Upah tenaga perawatan jika perlu, khususnya apabila pekerjaan perawatan terpaksa harus mengundang pihak luar, misalnya ahli komputer.
Biaya perawatan di atas perlu dihitung dan dimasukkan dalam usulan anggaran, sehingga tersedia dana untuk perawatan laboratorium secara rutin.
c.       Bahan perawatan ( materials )
Yang dimaksud dengan bahan perawatan adalah seluruh jenis bahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium. Bahkan untuk pekerjaan perawatan ini harus tersedia dengan jumlah yang memadai, karena bahan ini merupakan salah satu sumber daya yang sangat urgen untuk merawat semua peralatan laboratorium. Bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan peralatan laboratorium, antara lain:
a.       Bahan untuk pekerjaan kebersihan, seperti:sabun, carbol, kain lap, thinner, bahan pembersih alat-alat laboratorium, tempat sampah, kantong plastik, dan bahan pembersih lainnya.
b.      Bahan untuk pemelihara, seperti: bahan pengawet, minyak pelumas, bahan pelapis, bahan pelindung, pembungkus, pupuk tanaman dan makanan hewan pada laboratorium Biologi, pembasmi serangga, dan sebagainya.
c.       Suku cadang, seperti: seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan sebagainya.
d.      Peralatan perawatan ( machines )Tersedianya alat-alat perawatan merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan laboratorium. Apabila laboratorium memiliki peralatan perawatan lengkap akan sangat mendukung terlaksananya program perawatan peralatan laboratorium. Peralatan untuk pekerjaan perawatan, tergantung dari jenis sarana atau fasilitas yang dirawat serta jenis kegiatan perawatannya.
Peralatan perawatan laboratorium antara lain meliputi peralatan untuk:
a.       Peralatan penyimpanan, misalnya almari, rak
b.      Peralatan pemeliharaan, misalnya alat pelumas, alat pelapis
c.       Peralatan pemeriksaan, misalnya instrumen pengukuran
d.      Peralatan penyetelan kembali
e.       Peralatan perbaikan
f.       Peralatan perawatan yang sifatnya umum, sederhana, dan secara rutin sering dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan sebaiknya dimiliki oleh setiap laboratorium.
d.      Cara perawatan ( methodes)
Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1.      Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna  laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet.
2.      Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan.        
3.      Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.
4.      Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, member makan hewan percobaan.
5.      Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya gejala kerusakan.
6.      Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi normal atau standar.
7.      Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium pada batas tingakat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai untuk praktikum mahasiswa. Mengganti komponen-komponen peralatan peralatan laboratorium yang sudah rusak.
e.       Waktu perawatan ( minutes ).
Waktu untuk perawatan peralatan laboratorium dapat dilihat dari tersedianya kesempatan atau waktu bagi pihak yang dilibatkan dalam kegiatan perawatan dan pemanfaatan kesempatan tersebut secara efektif dan efisien untuk melaksanakan kegiatan perawatan. Dari sisi obyek yang dirawat, jadwal pelaksanakan pekerjaan perawatan laboratorium dapat ditetapkan berdasarkan pada:
1.      Berdasarkan pengalaman lalu dalam suatu jenis pekerjaan perawatan alat yang sama peroleh pengalaman mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melakukan perawatan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan alat tersebut. Bagi laboran/teknisi yang telah berpengalaman dalam melakulan tugas perawatan peralatan laboratorium akan banyak memiliki informasi untuk membantu dalam menyusun jadwal perawatan.
2.      Berdasarkan sifat operasi atau beban pemakaian atau penggunaan peralatan laboratorium. Untuk obyek atau alat yang sering digunakan untuk kegiatan praktikum dan pemakainya banyak orang, maka obyek atau alat tersebut akan cepat kotor atau rusak. Untuk menjaga agar tetap bersih dan menghindari kerusakan, mestinya jadwal perawatannya harus dibuat tinggi frekuensinya. Artinya obyek atau alat tersebut harus sering dilakukan perawatan.
3.      Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan yang dimiliki laboratorium. Biasanya peralatan laboratorium yang baru dibeli dari pabrik dilengkapi dengan buku manual yang memuat petunjuk operasi dan cara serta jadwal perawatan alat tersebut. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai rujukan dalam menyusun jadwal perawatan

.
8.      Pemeliharaan peralatan laboratorium
Pemeliharaan alat-alat di laboratorium mempunyai andil besar dalam menanggulangi banyaknya kecelakaan kerja di dalam laboratorium. Pemeliharaan alat-alat laboratorium secara berkala dapat mengantisipasi kecelakaan yang timbul secara lebih dini. Begitu juga dengan kebersihan laboratorium. Biasanya, laboratorium merupakan tempat bertemunya cairan-cairan tubuh manusia yang mengandung beberapa jenis penyakit dari spesimen tersebut, dan tujuan menjaga kebersihan laboratorium ini adalah untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang terdapat pada jenis spesimen yang diteliti tertular kepada para pekerja.
Berikut cara-cara yang di lakukan untuk pemeliharaan peralatan laboratorium:
a.       Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu. Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit.
b.      Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan kimia kembalikan pada lemari yang telah tersedia.
c.       Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja tersebut tetap steril dan bebas dari kuman penyakit.
d.      Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung reaksi, pipet, kaca preparat, dll agar tetap steril dan siap untuk digunakan kembali.
e.       Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang memerlukan perbaikan.
f.       Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.
g.      Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan alat tersebut.
h.      Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut tidak di gunakan kembali.
Berikut ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alat-alat praktikum:
-          Sebelum menggunakan alatalat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu.
-          Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat
-          Pahami fungsi atau peruntukan alatalat praktikum dan gunakanlah alatalat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
-          Pahami rating dan jangkauan kerja alatalat praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
-          Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
-          Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnyapada badan alatalat praktikum yang digunakan.






















Sumber
Delpiarif. 2017. Perawatan dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium. (Https://kupdf.net/download/perawatan-dan-pemeliharaan-laboratorium_59ba35ff08bbc5fc30894d17_pdf diakses pada 17 September 2018, pukul 11:26).
Wiyatmo. 2016.Perawatan Preventif Sarana/Prasarana Laboratorium. (staff.uny.ac.id > yusman-wiyatmo-drs-msi diakses tanggal 19 September 2018, pukul 13.00)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS 8 IPA