RESUME
PENGELOLAAN LABORATORIUM
“PERAWATAN
LABORATORIUM”
Nama
: Bs. Dita Fitri
Nim
: A1C317054
Kelas
: Reguler A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATERMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2018
1. Pengertian
perawatan
Menurut
Delpiarif (2017:1) Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap
pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan
dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak
atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi. Disamping itu perawatan
juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki kembali
peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga
siap digunakan untuk kegiatan praktikum para siswa.
2. Jenis
perawatan
Perawatan dapat
dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana. Secara
jelas dapat dilihat pada skema dibawah ini.
a.
Perawatan terencana
Perawatan
terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal,
dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring
dan evaluasi. Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan
terencana yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan
terencana yang bersifat korektif.
-
Perawatan preventif merupakan perawatan
yang bersifat pencegahan, adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang
secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan
kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
-
Perawatan korektif merupakan perawatan
yang bersifat koreksi, yakni system perawatan peralatan laboratorium yang
secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan
laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.
b.
Perawatan tidak terencana
Perawatan
tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap
kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak
direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi
adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka
juga disebut perawatan darurat.
3.
Unsur-Unsur Perawatan dan Perbaikan Alat
Menurut
Wiyatmo ( :2) UNSUR-UNSUR PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT
Unsur-unsur
penting yang perlu diperhatikan dalam perawatan alat agar alat dapat berfungsi
normal dan awet adalah sebagai berikut:
1.
Penggunaan alat dengan hati-hati dan benar.
2.
Penempatan kembali alat dalam keadaan bersih dan kering
3.
Penempatan alat pada tempat yang telah ditentukan
4.
Perbaikan segera terhadap alat yang rusak
5.
Pencarian segera terhadap alat yang tidak ada pada tempat yang ditentukan
6.
Penggantian segera terhadap alat yang hilang, baik dengan membuat sendiri atau
membeli alat baru.
Unsur-unsur
penting dalam perbaikan alat:
1.
Perbaikan alat memerlukan keterampilan
dan kreativitas. Kebiasaan membeli alat-alat yang baru sebagai pengganti yang
rusak sedapat mungkin dihindari, karena memperbaiki alat sendiri dapat
menumbuhkan dan melatih keterampilan dan kreativitas.
2.
Perbaikan alat yang rusak mengutamakan
kualitas artinya setelah diperbaiki alat dapat difungsikan dengan baik, akurat,
presisi, dan rapi,
Menurut
Delpiarif(2017:2-6)
4.
Tujuan perawatan laboratorium
Perawatan
peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup:
a. Agar
peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal
b. Memperpanjang
umur pemakaian
c. Menjamin
kelancaran kegiatan pembelajaran
d. Menjamin
keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai
e. Mengetahui
kerusakan secara dini atau gejala kerusakan
f. Menghindari
terjadinya kerusakan secara mendadak
g. Menghindari
terjadinya kerusakan fatal
5.
Sistem Perawatan Laboratorium
Dalam
perawatan Laboratorium, sebelum penyusunan jadwal dan rencana kebutuhan biaya
perawatan perlu dilihat unsur-unsur berikut ini:
a. Obyek
laboratorium yang akan dirawat.
b. Sumber
daya manusia sebagai tenaga perawatan.
c. Sumber
daya lain: alat, bahan, suku cadang, cara, waktu, dan biaya perawatan.
6. Obyek
perawatan laboratorium
Sebagai obyek
laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya adalah:
a. Ruang
laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban, ventilasi, penerangan.
b. Perabot
atau meubeler laboratorium, seperti almari, meja percobaan, meja kerja,rak,
kursi.
c. Peralatan
administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti komputer, dan filenya,
buku-buku manual.
d. Sumber
jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu.
e. Training
obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan.
f.
Aparatur dan perlengkapan percobaan.
g. Instrumen
dan alat-alat ukur
h. Spesimen
dan bahan-bahan untuk praktikum
7. Sumber
daya sistem perawatan laboratorium
a.
Tenaga perawat ( man )
Tenaga laboran/teknisi mempunyai
tanggung jawab dalam merawat laboratorium yang dikelolanya. Salah satu tugas
seorang laboran/teknisi adalah melaksanakan perawatan laboratorium yang
meliputi pekerjaan menjaga, menyimpan, membersihkan, memelihara, memeriksa,
menyetel kembali, bahkan bila perlu dan dibutuhkan dapat melakukan penggantian
dan perbaikan komponen peralatan laboratorium yang rusak. Untuk peralatan
khusus dengan tingkat kerusakan yang sudah parah, dan perbaikannya juga
memerlukan kemampuan profesional yang khusus, maka dapat
memanfatkan tenaga teknisi ahli dari luar. Misalnya untuk perbaikan peralatan
ukur optik, peralatan ukur elektronik, yang konstruksinya sangat rumit.
Untuk
pekerjaan perawatan yang ringan dan rutin dapat melibatkan siswa praktikan.
Misalnya dalam menjaga kebersihan ruang dan tempat praktik, menjaga kebersihan
peralatan, membantu dalam penyimpanan peralatan. Untuk keperluan pencegahan
terhadap kemungkinan kerusakan akibat kesalahan pemakaian sekaligus sebagai
upaya pembinaan tanggungjawab mahasiswa, dapat peraturan dan tata tertip
penggunaan peralatan di laboratorium
b.
Biaya perawatan ( money )
Perawatan
membutuhkan biaya, bahkan kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan
sangat mahal. Biaya perawatan dibutuhkan untuk berbagai hal, antara lain:
1. Biaya
pembelian bahan-bahan untuk perawatan, seperti sabun, carbol, kain lap,
perekat, cat, bahan pengawet, pencegah jamur, dan sebagainya.
2. Biaya pembelian suku cadang, seperti: kran
air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan sebagainya.
3. Biaya
pembelian peralatan perawatan, seperti: sapu, sikat, sulak, kuas, solder, tang,
obeng, gunting, dan sebagainya.
4. Upah
tenaga perawatan jika perlu, khususnya apabila pekerjaan perawatan terpaksa
harus mengundang pihak luar, misalnya ahli komputer.
Biaya
perawatan di atas perlu dihitung dan dimasukkan dalam usulan anggaran, sehingga
tersedia dana untuk perawatan laboratorium secara rutin.
c.
Bahan perawatan ( materials )
Yang
dimaksud dengan bahan perawatan adalah seluruh jenis bahan yang dibutuhkan
dalam melaksanakan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium. Bahkan untuk
pekerjaan perawatan ini harus tersedia dengan jumlah yang memadai, karena bahan
ini merupakan salah satu sumber daya yang sangat urgen untuk merawat semua
peralatan laboratorium. Bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan
peralatan laboratorium, antara lain:
a. Bahan
untuk pekerjaan kebersihan, seperti:sabun, carbol, kain lap, thinner, bahan
pembersih alat-alat laboratorium, tempat sampah, kantong plastik, dan bahan
pembersih lainnya.
b. Bahan
untuk pemelihara, seperti: bahan pengawet, minyak pelumas, bahan pelapis, bahan
pelindung, pembungkus, pupuk tanaman dan makanan hewan pada laboratorium
Biologi, pembasmi serangga, dan sebagainya.
c. Suku
cadang, seperti: seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse
komputer, dan sebagainya.
d. Peralatan
perawatan ( machines )Tersedianya alat-alat perawatan merupakan sumber daya
yang sangat dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan laboratorium.
Apabila laboratorium memiliki peralatan perawatan lengkap akan sangat mendukung
terlaksananya program perawatan peralatan laboratorium. Peralatan untuk pekerjaan
perawatan, tergantung dari jenis sarana atau fasilitas yang dirawat serta jenis
kegiatan perawatannya.
Peralatan
perawatan laboratorium antara lain meliputi peralatan untuk:
a. Peralatan
penyimpanan, misalnya almari, rak
b. Peralatan
pemeliharaan, misalnya alat pelumas, alat pelapis
c. Peralatan
pemeriksaan, misalnya instrumen pengukuran
d. Peralatan
penyetelan kembali
e. Peralatan
perbaikan
f. Peralatan
perawatan yang sifatnya umum, sederhana, dan secara rutin sering dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan sebaiknya dimiliki oleh setiap
laboratorium.
d.
Cara perawatan ( methodes)
Cara
atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang dapat
dilakukan antara lain dengan cara:
1. Melakukan
pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau tulisan,
peraturan, tata tertib bagi pengguna
laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet.
2. Menyimpan,
misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan.
3. Membersihkan,
agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak,
misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.
4. Memelihara,
misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, member makan hewan percobaan.
5. Memeriksa
atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya gejala
kerusakan.
6. Menyetel
kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam
kondisi normal atau standar.
7. Memperbaiki
kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium pada batas
tingakat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki sendiri,
sehingga siap dipakai untuk praktikum mahasiswa. Mengganti komponen-komponen
peralatan peralatan laboratorium yang sudah rusak.
e. Waktu
perawatan ( minutes ).
Waktu
untuk perawatan peralatan laboratorium dapat dilihat dari tersedianya kesempatan
atau waktu bagi pihak yang dilibatkan dalam kegiatan perawatan dan pemanfaatan
kesempatan tersebut secara efektif dan efisien untuk melaksanakan kegiatan
perawatan. Dari sisi obyek yang dirawat, jadwal pelaksanakan pekerjaan
perawatan laboratorium dapat ditetapkan berdasarkan pada:
1.
Berdasarkan pengalaman lalu dalam suatu
jenis pekerjaan perawatan alat yang sama peroleh pengalaman mengenai selang
waktu atau frekuensi untuk melakukan perawatan seminimal mungkin dan seekonomis
mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan alat tersebut. Bagi laboran/teknisi yang
telah berpengalaman dalam melakulan tugas perawatan peralatan laboratorium akan
banyak memiliki informasi untuk membantu dalam menyusun jadwal perawatan.
2.
Berdasarkan sifat operasi atau beban
pemakaian atau penggunaan peralatan laboratorium. Untuk obyek atau alat yang
sering digunakan untuk kegiatan praktikum dan pemakainya banyak orang, maka
obyek atau alat tersebut akan cepat kotor atau rusak. Untuk menjaga agar tetap
bersih dan menghindari kerusakan, mestinya jadwal perawatannya harus dibuat tinggi
frekuensinya. Artinya obyek atau alat tersebut harus sering dilakukan
perawatan.
3.
Berdasarkan rekomendasi dari pabrik
pembuat peralatan yang dimiliki laboratorium. Biasanya peralatan laboratorium
yang baru dibeli dari pabrik dilengkapi dengan buku manual yang memuat petunjuk
operasi dan cara serta jadwal perawatan alat tersebut. Informasi tersebut dapat
dipakai sebagai rujukan dalam menyusun jadwal perawatan
.
8. Pemeliharaan
peralatan laboratorium
Pemeliharaan alat-alat
di laboratorium mempunyai andil besar dalam menanggulangi banyaknya kecelakaan
kerja di dalam laboratorium. Pemeliharaan alat-alat laboratorium secara berkala
dapat mengantisipasi kecelakaan yang timbul secara lebih dini. Begitu juga
dengan kebersihan laboratorium. Biasanya, laboratorium merupakan tempat
bertemunya cairan-cairan tubuh manusia yang mengandung beberapa jenis penyakit
dari spesimen tersebut, dan tujuan menjaga kebersihan laboratorium ini adalah
untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang terdapat pada jenis spesimen yang
diteliti tertular kepada para pekerja.
Berikut cara-cara yang
di lakukan untuk pemeliharaan peralatan laboratorium:
a.
Sebelum meninggalkan laboratorium
biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu. Jangan sekali-kali meninggalkan
laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit.
b.
Kembalikan alat-alat laboratorium pada
tempatnya, seperti bahan-bahan kimia kembalikan pada lemari yang telah
tersedia.
c.
Bersihkan meja dan lantai laboratorium
menggunakan antiseptik agar meja tersebut tetap steril dan bebas dari kuman
penyakit.
d.
Cucilah dengan bersih semua alat-alat
yang telah dipakai seperti tabung reaksi, pipet, kaca preparat, dll agar tetap
steril dan siap untuk digunakan kembali.
e.
Cepat laporkan pada guru atau pengawas
laboratorium jika ada alat yang memerlukan perbaikan.
f.
Jangan sekali-kali menggunakan alat
laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.
g.
Gunakan alat-alat laboratorium tersebut
sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan alat tersebut.
h.
Matikan semua alat laboratorium yang
terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut tidak di gunakan kembali.
Berikut
ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alat-alat praktikum:
-
Sebelum menggunakan alat‐alat praktikum, pahami
petunjuk penggunaan alat itu.
-
Perhatikan dan patuhi peringatan
(warning) yang biasa tertera pada badan alat
-
Pahami fungsi atau peruntukan alat‐alat praktikum dan
gunakanlah alat‐alat
tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya.
Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan
kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
-
Pahami rating dan jangkauan kerja alat‐alat praktikum dan
gunakanlah alat-alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan
alat praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan
kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
-
Pastikan seluruh peralatan praktikum
yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, api/ panas berlebih atau lainnya
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
-
Tidak melakukan aktifitas yang dapat
menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnyapada badan alat‐alat praktikum yang
digunakan.
Sumber
Delpiarif. 2017.
Perawatan dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium. (Https://kupdf.net/download/perawatan-dan-pemeliharaan-laboratorium_59ba35ff08bbc5fc30894d17_pdf
diakses pada 17 September 2018, pukul 11:26).
Wiyatmo. 2016.Perawatan
Preventif Sarana/Prasarana Laboratorium. (staff.uny.ac.id >
yusman-wiyatmo-drs-msi diakses tanggal 19 September 2018, pukul 13.00)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar