Selasa, 27 November 2018

"MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA” 3 DIMENSI


“MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA”
3 DIMENSI



Kelompok 3
1.         Agustian  (A1C317049)
2.         Bs Dita fitri (A1C317054)
3.         Nur sela felia sari (A1C317057)
4.         Rita Arnila (A1C317073)


PRODI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keneradaanya tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan tanpa adanya Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai  keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sehinggga dapat kita pahami bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat dijadikan sarana penghubung untuk mencapai pesan yang harus dicapai oleh siswadalam kegiatan belajar. Dan dengan media mampu menyampaikan inti dari konsep-konsep materi yang dipelajari. Media pembelajaran yang merupakan sarana dan media pembelajaran,pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik. Perkembangan media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu guru mengajar (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, onjek dan alat-alat bantu lainnya. Yang dapat memberikan penglaman konkrit dan motivaasi belajar sehingga dapat mempertingggi daya serap dan hasil belajar siswa.
Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik ataupun seorang guru untuk menunjang minat seorang siswa dan menunjang giat seorang siswa dalam belajar. Namun sering sekali sekolah terbentur pada kendala kemampuan dalam pengadaan. Terutama saat dihadapkan pada media yang tidak dapat terjangkau oleh sekolah. Menghadapi hal ini sekolah melalui para guru harus memiliki daya kreasi yang tinggi agar dapat menciptakan sendiri media pembelajaran tersebt. Karena seorang guru adalah panutan atau pedoman untuk mendapat ilmu disekolah. Jadi guru harus maju selangkah untuk membuat bagaimana caranya agar media yang tidak  dapat terjangkau oleh sekolah, dapat menciptakan sendiri media pembelajaran  maka dari itu seorang  guru harus kreatif. Salah satu media pembelajaran yang bias diciptakan sendiri adalah media tiga dimensi.yaitu media yang memiliki tiga sisi depan belakang dan samping. Dengan demikian media tiga dimensi dapat dilihat dari berbagai arah. Maka jelas media ini akan besar pengaruhnya terhadap peserta didik dalam mencapai kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan. Karena itulah pelaksanaan kegiatan pembelajaran harus mengenal media pembelajaran secar keseluruhan baik fungsi media,manfaat, klasifikasi, maupun karakteristik media pemmbelajaran.Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas salah satu model yang ada dalam media pembelajran.



1.2.Rumusan Masalah
a.       Jelaskan pengertian media tiga dimensi ?
b.      Jelaskan karakteristik  media tiga dimensi ?                                      
c.       Apa kelebihan dan kekurangan  media tiga dimensi ?
d.      Jelaskan tentang hukum pascal ?
e.       Bagaimana penerapan hukum pascal dalam media tiga dimensi ?

1.3. Tujuan
a.       Dapat memahami pengertian media tiga dimensi
b.      Dapat mengetahui karakteristik media tiga dimensi
c.       Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan media tiga dimensi
d.      Dapat memahami penjelasan hukum pascal
e.       Dapat memahami penerapan hukum pascal dalam media tiga dimensi




BAB II
PEMBAHASAN
A.        Pengertian Media Pembelajaran 3 Dimensi
Menurut Sadiman (1996:6) proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi. Proses komunikasi yaitu proses menyampaikan pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu kepada penerima pesan, pesan-pesan tersebut berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh pendidik atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi visual maupun verbal. Pada hakikatnya pada proses belajar mengajar merupakan sebuah sistem, yang didalamnya memiliki berbagai komponen yang saling bekerja sama dan terpadu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan pengajaran, pendidik dan peserta didik, bahan pelajaran, metode dan strategi belajar mengajar, alat atau media, sumber pelajaran dan evaluasi.

Media pembelajaran merupakan wahana dan penyampaian informasi atau pesan pembelajaran pada peserta didik. Dengan adanya media pada proses belajar mengajar, diharapkan dapat membantu pendidik dalam meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik. Oleh karena itu, pendidik hendaknya menghadirkan media dalam setiap proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.   
Menurut Oemar Hamalik (1990:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain: media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh. jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain: media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Ø  Jenis media dalam pembelajaran adalah :
1.   Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
2.   Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama.
3.   Media proyeksi seperti slide, film stips, film, dan OHP
4.   Lingkungan sebagai media pembelajaran

Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Atau alat peraga yang mempunyai ukuran panjang,lebar dan tinggi sehingga media tersebut mempunyai volume (berbentuk isi). Sedangkan pemanfaatan media tersebut tidak perlu menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.
Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus,dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar. Media tiga dimensi adalah media yang berupa model, boneka atau benda sesungguhnya.
Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media 3 dimensi merupakan alat peraga dimana membantu guru untuk menyampaikan pelajaran terhadap siswa dengan menggunakan benda-benda tiruan dimana alat tersebut dapat diraba dan dilihat atau tidak abstrak
Ø  Jenis- Jenis 3 Dimensi
A.  Dioroma,
Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini, bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Dalam mata pelajaran geografi dibuat diorama berupa gua tiruan dengan bahan dari kertas semen bekas. Disana dapat dilihat stalaktit dan stalakmit, bisa juga dibuat mengenai lingkungan hidup dan sebagainya.
B.  Model
Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar.terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.



Ø  Jenis-Jenis Model
1.   Model Padat
Model Padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek dan acapkali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasangagasan utama daribentuk, warna dan susunannya. Kegiatan membuat model oleh para siswa sangat bermanfaat dalam mengembangkan konsep realistic pada dirinya. Misalnya siswa diberi tugas membuat peta timbul, gunung api, pegunungan dan sebagainya.
2.   Model penampang
Model penampang yaitu media tiga dimensi yang memperlihatkan bagaimana sebuah objek tampak, apabila bagian permukaannya dibuang untuk mengetahui susunan dalamnya, misalnya model penampang melintas dari lapisan bumi.
3.   Model susun
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Seorang guru mempersiapkan peta yang terbuat dari kayu atau benda padat lainnya yang terdiri dari bagian-bagian tertentu. Selanjutnya siswa disuruh menyusun bagian-bagian itu agar ia bermakna
4.   Model susunan
Model susunan dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping memperlihatkan bagian dalam obyek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk dipelajari satu per satu sehingga memperjelas pengertian. Bila sudah selesai dapat diletakkan kembali pada posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari model irisan. Model irisan sendiri dapat disebut model terbuka, karena menggambarkan obyek yang aslinya dalam keadaan tertutup ditampilkan dalam model yang terbuka. Untuk model terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu mempelajarinya. Karena disamping mahal harganya, juga agak mudah rusak dan apabila alat penyetelnya rusak dapat mengganggu penampilan model tersebut dan mungkin tidak dapat disusun seperti semula.
5.   Model kerja
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Misalnya pembuatan alat pengukur kekuatan gempa (seismograg), pembuatan alat pengukur hujan (hygrometer), bendera angina, winscope tata surya dan sebagainya.
6.   Model irisan
Model irisan ini dibuat dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya tertutup dan terlalu besar, misalnya gunung berapi, sedang murid memerlukan penjelasan tentang struktur bagian dalamnya. Alasan lain adalah alasan kesesuaian, misalnya untuk mendapat pemahaman yang jelas tentang struktur bagian dalam mata manusia, kita tidak mungkin membuat irisan langsung pada tubuh manusia, sekalipun sudah mati. Untuk itu diperlihatkan tiruan untuknya.
7.   Model lapangan
Model lapangan ini dibuat untuk menerangkan suatu daerah tertentu atau kondisi wilayah tertentu. Misalnya pelabuhan udara, daerah perkebunan, proyek perumahan, dan sebagainya, Model lapangan dibuat untuk memperjelas lokasi suatu bangunan tertentu. Tentu saja model lapangan ini perlu dilengkapi dengan berbagai bentuk model yang sedang disederhanakan. Biasanya model semacam ini disebut maket (maquette).Walaupun dilengkapi dengan berbagai model yang disederhanakan dan juga menggunakan prinsip model perbandingan, dalam model ini yang diutamakan adalah bentuk kejelasan lokasinya. Dengan model ini orang yang akan mempelajari atau menyelidiki lokasi suatu daerah akan  mendapat kejelasan yang memadai melalui model ini
C.  Globe
Globe adalah benda tiruan bentuk bumi yang diperkecil. Tujuan penggunaan globe adalah menunjukkan bentuk bumi yang sebenarnya dalam skala kecil, menunjukkan jarak pada suatu titik tertentu, menunjukkan skala- skala tentang jarak pada lingkungan yang luas.
D.  Boneka
Boneka adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan binatang. Sebagai media pendidikan, dalampenggunaan boneka dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka (diodrama). keuntungan menggunakan boneka:
·         Efisien terhadap waktu, tempat, biaya dan persiapan
·         Tidak memerlukan keterampilan yang rumit
·         Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira.
Agar alat- alat visual tiga dimensi itu baik itu yang asli maupun contoh menjadi alat peraga yang efektif. Ada beberpa persyaratan yang perlu diperhatikan:
-     Alat visual tiga dimensi harus dapat dilihat oleh semua yang sedang belajar secara bersama
-     Beri kesempatan bagi mereka yang belajar untuk memeriksa alat- alat dimensi
yang digunakan
-     Gunakan alat peraga tambahan seperti gambar dua dimensi
-     Perhatikan alat- alat visual tiga dimensi itu pada waktu diperlukan saja.
E.   Mock-up
Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi atau gerakan dari aspek tertentu saja dari benda, alat atau obyek yang akan diterangkan. Pada mock-up hanya nampak bagian yang penting yang perlu diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada siswa, sedang bagian kecil lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat mengganggu perhatian siswa dihilangkan.
Misalnya siswa waktu belajar tentang fungsi bel listrik. Pertama dapat dibuat model rumah yang sederhana, kemudian dibuat perangkat bel listrik yang sebenarnya dan dihubungkan dengan listrik (battery atau accu). Bel listrik ditempelkan pada dinding rumah-rumahan tersebut. Dengan demikian siswa dapat melihat proses kerjanya bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik yang baik. Contoh lain misalnya dibuat mock-up traffick light ukuran kecil yang dapat menyala. Kemudian dibuatkan model lapangan yang menggambarkan perempatan jalan dan traffick light tadi dipasang pada posisi yang tepat.

F.   Ritatoon
Ritatoon adalah serangkaian gambar berbingkai atau gambar seri. Jadi sebenarnya wujut gambarnya sendiri bukan tiga dimensi, melainkan dua dimensi.Tetapi karena perangkat untuk meletakkan gambar berbingkai tersebut tiga dimensi, maka ritatoon termasuk golongan media yang ujud perangkatnya tiga dimensi. Tempat gambar seri tersebut berupa sebuah papan yang diberi lajur-lajur berlobang/seperti parit untuk menempatkan bingkai-bingkai gambar tadi secara vertikal dan berjajar.
Ritatoon terdiri dari seri beberapa gambar dapat 5 atau enam dan dapat pula lebih banyak lagi. Pada tiap gambar dibaliknya terdapat sketsa gambar yang serupa dengan gambar yang ditampilkan dengan sedikit keterangan tentang gambar tersebut. Satu set gambar seri yang dipersiapkan merupakan serangkaian gambar yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.
G.  Rotatoon
Rotatoon sebenarnya prinsipnya adalah gambar seri juga. Bedanya dengan ritatoon adalah rotatoon merupakan gambar seri yang berhubungan. Rotatoon dibahas dalam media tiga dimensi bukan karena gambarnya, melainkan karena perangkat untuk menampilkan berujud tiga dimensi. Rotatoon sebenarnya adalah merupakan penggunaan semacam “wayang beber” yang disempurnakan. Dengan menggunakan kotak persegi panjang yang dilobangi bagian muka dan bagian belakangnya, sehingga dapat terlihat gambargambar yang telah digulung pada gulungan yang diletakkan pada bagian tepi kotak tersebut. Besar lobang yang kita buat adalah dengan perbandingan seperti pada layar televisi. Dengan alat pemutar gambar seri tersebut dapat ditampilkan secara berurutan. Dengan kata lain rotatoon adalah semacam film strip tanpa proyeksi. Lobang depan dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai layar telivisi dan dengan demikian akan menarik perhatian anak..
      Dilihat dari jenisnya, alat peraga tiga dimensi dibagi kedalam :
1) Alat peraga tiga dimensi audatif, yaitu alat peraga yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio. Alat peraga ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
2) Alat peraga tiga dimensi visual, yaitu alat peraga yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Alat peraga ini ada yang menampilkan gambar diam seperti gambar atau lukisan, dan ada pula yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film kartun.
3) Alat peraga tiga dimensi audio visual, yaitu alat peraga tiga dimensi yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Alat peraga ini dibagi lagi kedalam dua bagian, yaitu :
a) Audio visual diam, yaitu alat peraga tiga dimensi yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film rangkai suara.
b) Audio visual gerak, yaitu alat peraga tiga dimensi yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara.
Dilihat dari daya liputnya, alat peraga tiga dimensi dibagi kedalam :
1) Alat peraga tiga dimensi yang mempunyai daya liput yang luas dan serentak. Alat peraga tiga dimensi ini penggunaannya tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta menjangkau jumlah anak didik dalam waktu yang sama. Contohnya ialah radio.
2) Alat peraga tiga dimensi yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, yaitu alat peraga tiga dimensi yang dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film yang harus menggunakan tempat yang gelap.
B. Karakteristik Media Tiga Dimensi
Karakteristik dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan,pendengaran,perabaan percakapan,maupun penciuman atau kesesuainnya dengan tingkat hirarki belajar, secara umum karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai berikut :
1)      Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak.
2)      Penyajiannya berada dalam kontrol guru.
3)      Cara penyimpannya mudah(praktis).
4)      Dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera.
5)      Menyajikan objek-objek secara diam.
6)      Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap.
7)      Lebih mahal dari kelompok grafis.
8)      Sesuai untuk mengajarkan ketrampilan tertentu.
9)      Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individu.
10)  Praktis digunakan untuk semua ukuran ruang kelas.
11)  Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.
Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan alat peraga tiga dimensi yang akan dipakai. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan tersebut antara lain sebagai berikut :
Alat peraga tiga dimensi sebaiknya sederhana
1.         Mudah diperoleh
2.         Mudah digunakan
3.         Mudah disimpan
4.         Memperlancar pengajaran
5.         Dapat digunakan untuk beberapa topic
6.         Tahan lama
7.         Disertai petunjuk
8.         Sesuai dengan topik yang diajarkan
9.         Disertai lembar kerja
10.       Tidak menimbulkan salah tafsir
11.       Mengarah pada satu pengertian
12.       Disesuaikan.


C.  Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga  Dimensi
Menurut Moedjiono (1992)  kelebihan dari media visual tiga dimensi:
1)        Memberikan pengalaman secara langsung.
2)        Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme.
3)        Dapat menunjukkan objek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya.
4)        Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
5)        Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kelemahan media tiga dimensi :
1)      Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah.
2)      Penyimpannay memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
3)      Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya besar.
4)      Anak tuna netra sulit membandingkannya.



D. Hukum Pascal
            Hukum Pascal dinyatakan oleh seorang filsuf sekaligus ilmuwan Prancis, Blaise Pascal (1623-1662) menyatakan bahwa:
            “Jika tekanan eksternal diberikan pada sistem tertutup, tekanan pada setiap titik pada fluida tersebut akan meningkat sebanding dengan tekanan eksternal yang diberikan.”
Hukum Pascal ini menggambarkan bahwa setiap kenaikan tekanan pada permukaan fluida, harus diteruskan ke segala arah fluida tersebut. Hukum pascal hanya dapat diterapkan pada fluida, umumnya fluida cair.
            Hukum pascal dapat ditulis kan sebaga berrikut :
                        Rumus hukum Pascal dalam sistem tertutup dapat disimpulkan dengan:
Agar lebih simpel, formula diatas ditulis dengan
Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luasan penampangnya (P = F/A), maka persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai berikut:
Atau
Besarnya keuntungan mekanis dari sistem fluida/hidrolik yang menggunakan hukum Pascal dapat diketahui dari rasio gaya yang keluar dibagi gaya yang diberikan.





E.  Penerapan hukum pascal
            Penerapan hukum pascal pada media ini kami membuat  sebuah alat krens hidrolik untuk media pembelajaran tiga dimensi,
1. alatdan bahan
·         Stick es krim
·         Lem uhu
·         Alat penyuntik
·         Selang
·         Gunting
·         Karet
·         Benang



Cara pembuatan alat
1.      Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2.      Potong lah beberapa sterofom untuk membuat alas nya
3.      Dan susunlah sterofom sampai beberapa bagian
4.      Setela membuat alasnya kemudian kita membuat rangkaian  atasnya.
5.      Selanjutnya lobangin kardus di abgian sisi tertentu.
6.      Lalu dimasukkan stik yang sudah dirangkai kedalam lobang
7.      Rangkai lah suntikkan seperti rangkaian yang telah ditentukan
8.      Lalu diuji rangkaiaan tersebut sesuai dengan system kerja nya.









BAB III
KESIMPULAN

                  Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional.Media 3 dimensi merupakan alat peraga dimana membantu guru untuk menyampaikan pelajaran terhadap siswa dengan menggunakan benda-benda tiruan dimana alat tersebut dapat diraba dan dilihat atau tidak abstrak  media tiga dimensi mempunyai beberapa karakteristik yaitu Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak,   Penyajiannya berada dalam kontrol guru,  Cara penyimpannya mudah(praktis), Dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera,  Menyajikan objek-objek secara diam, Terkadang dalam penyajiannyamemerlukan ruangan gelap, Lebih mahal dari kelompok grafis.
. Macam-macam media pembelajran yaitu berupa spesimen artinya barang contoh, yaitu barang-barang asli yang dijadikan sebagai contoh untuk mewakili benda asli yang sebenarnya atau sebagian dari sejenis dari sekelompok benda yang sama untuk dijadikan contoh, meliputi makhluk hidup dan benda tak hidup. Makhluk hidup, yang ditampilkan adalah yang masih bisa hidup atau mati. Objek yang dimaksud dengan objek yaitu benda yang sebenarnya sebagaimana adanya, tanpa perubahan, kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya. Karena yang sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran.

                       
           





DAFTAR PUSTAKA


Arsyad,Azhar.2003.Media Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Faturrahman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 1990. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Citra Aditya.
Rohani,Ahmad.2014.Media Instruksional Edukatif.Jakarta:Rineka Cipta.
Sadiman S., Arief, dkk. 1996. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://repository.uin-suska.ac.id/1022/1/2010_2011127.pdf  (diakses tanggal 30 Oktober 2018. Pukul 19.00)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS 8 IPA