3 DIMENSI
Kelompok 3
1. Agustian (A1C317049)
2. Bs Dita fitri (A1C317054)
3. Nur sela felia sari (A1C317057)
4. Rita Arnila (A1C317073)
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Prasarana
untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan
dan pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keneradaanya tidak
dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses
pembelajaran, hal ini dikarenakan tanpa adanya Media pembelajaran merupakan
salah satu komponen penting dalam mencapai
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sehinggga dapat kita pahami
bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat dijadikan sarana penghubung
untuk mencapai pesan yang harus dicapai oleh siswadalam kegiatan belajar. Dan
dengan media mampu menyampaikan inti dari konsep-konsep materi yang dipelajari.
Media pembelajaran yang merupakan sarana dan media pembelajaran,pelaksanaan
pendidikan tidak akan berjalan dengan baik. Perkembangan media ini mulanya
hanya dianggap sebagai alat bantu guru mengajar (teaching aids). Alat bantu
yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, onjek dan alat-alat
bantu lainnya. Yang dapat memberikan penglaman konkrit dan motivaasi belajar
sehingga dapat mempertingggi daya serap dan hasil belajar siswa.
Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan oleh
pendidik ataupun seorang guru untuk menunjang minat seorang siswa dan menunjang
giat seorang siswa dalam belajar. Namun sering sekali sekolah terbentur pada
kendala kemampuan dalam pengadaan. Terutama saat dihadapkan pada media yang
tidak dapat terjangkau oleh sekolah. Menghadapi hal ini sekolah melalui para
guru harus memiliki daya kreasi yang tinggi agar dapat menciptakan sendiri
media pembelajaran tersebt. Karena seorang guru adalah panutan atau pedoman
untuk mendapat ilmu disekolah. Jadi guru harus maju selangkah untuk membuat
bagaimana caranya agar media yang tidak
dapat terjangkau oleh sekolah, dapat menciptakan sendiri media pembelajaran maka dari itu seorang guru harus kreatif. Salah satu media
pembelajaran yang bias diciptakan sendiri adalah media tiga dimensi.yaitu media
yang memiliki tiga sisi depan belakang dan samping. Dengan demikian media tiga
dimensi dapat dilihat dari berbagai arah. Maka jelas media ini akan besar
pengaruhnya terhadap peserta didik dalam mencapai kompetensi pembelajaran yang
telah ditetapkan. Karena itulah pelaksanaan kegiatan pembelajaran harus
mengenal media pembelajaran secar keseluruhan baik fungsi media,manfaat,
klasifikasi, maupun karakteristik media pemmbelajaran.Oleh karena itu, dalam
makalah ini kami akan membahas salah satu model yang ada dalam media
pembelajran.
1.2.Rumusan
Masalah
a. Jelaskan
pengertian media tiga dimensi ?
b.
Jelaskan karakteristik media tiga dimensi ?
c. Apa
kelebihan dan kekurangan media tiga
dimensi ?
d. Jelaskan
tentang hukum pascal ?
e. Bagaimana
penerapan hukum pascal dalam media tiga dimensi ?
1.3. Tujuan
a. Dapat memahami pengertian media tiga dimensi
b. Dapat mengetahui karakteristik media tiga dimensi
c. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan media tiga
dimensi
d. Dapat memahami penjelasan hukum pascal
e. Dapat memahami penerapan hukum pascal dalam media tiga
dimensi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran 3 Dimensi
Menurut Sadiman
(1996:6) proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi.
Proses komunikasi yaitu proses menyampaikan pesan dari sumber pesan melalui
saluran atau media tertentu kepada penerima pesan, pesan-pesan tersebut berupa
isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh pendidik atau
sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi visual maupun verbal. Pada
hakikatnya pada proses belajar mengajar merupakan sebuah sistem, yang
didalamnya memiliki berbagai komponen yang saling bekerja sama dan terpadu
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan
pengajaran, pendidik dan peserta didik, bahan pelajaran, metode dan strategi
belajar mengajar, alat atau media, sumber pelajaran dan evaluasi.
Media pembelajaran merupakan wahana dan penyampaian informasi atau pesan
pembelajaran pada peserta didik. Dengan adanya media pada proses belajar
mengajar, diharapkan dapat membantu pendidik dalam meningkatkan prestasi
belajar pada peserta didik. Oleh karena itu, pendidik hendaknya menghadirkan
media dalam setiap proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik (1990:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam
pembelajaran antara lain: media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media
gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain: media
nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer
multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Ø Jenis media dalam pembelajaran adalah :
1. Media grafis seperti gambar,
foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
2. Media tiga dimensi yaitu media
dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan
diorama.
3. Media proyeksi seperti slide,
film stips, film, dan OHP
4. Lingkungan sebagai media
pembelajaran
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya
secara visual tiga dimensional. Atau alat peraga yang mempunyai ukuran
panjang,lebar dan tinggi sehingga media tersebut mempunyai volume (berbentuk
isi). Sedangkan pemanfaatan media tersebut tidak perlu menggunakan proyektor
tetapi langsung dapat dilihat. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli
baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili
aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat
dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia
sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk
dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana
benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media
pembelajaran yang efektif.
Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong
sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan
keahlian khusus,dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di
lingkungan sekitar. Media tiga dimensi adalah media yang berupa model, boneka
atau benda sesungguhnya.
Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media 3 dimensi
merupakan alat peraga dimana membantu guru untuk menyampaikan pelajaran
terhadap siswa dengan menggunakan benda-benda tiruan dimana alat tersebut dapat
diraba dan dilihat atau tidak abstrak
Ø Jenis- Jenis 3 Dimensi
A. Dioroma,
Diorama adalah
sebuah pemandangan tiga dimensi mini, bertujuan untuk menggambarkan pemandangan
sebenarnya. Dalam mata pelajaran geografi dibuat diorama berupa gua tiruan
dengan bahan dari kertas semen bekas. Disana dapat dilihat stalaktit dan
stalakmit, bisa juga dibuat mengenai lingkungan hidup dan sebagainya.
B. Model
Model adalah
tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar.terlalu
jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang atau terlalu ruwet untuk
dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.
Ø Jenis-Jenis Model
1. Model Padat
Model Padat
biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek dan acapkali membuang
bagian-bagian yang membingungkan gagasangagasan utama daribentuk, warna dan
susunannya. Kegiatan membuat model oleh para siswa sangat bermanfaat dalam
mengembangkan konsep realistic pada dirinya. Misalnya siswa diberi tugas
membuat peta timbul, gunung api, pegunungan dan sebagainya.
2. Model penampang
Model penampang
yaitu media tiga dimensi yang memperlihatkan bagaimana sebuah objek tampak,
apabila bagian permukaannya dibuang untuk mengetahui susunan dalamnya, misalnya
model penampang melintas dari lapisan bumi.
3. Model susun
Model susun
terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian
penting dari objek itu. Seorang guru mempersiapkan peta yang terbuat dari kayu
atau benda padat lainnya yang terdiri dari bagian-bagian tertentu. Selanjutnya
siswa disuruh menyusun bagian-bagian itu agar ia bermakna
4. Model susunan
Model susunan
dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping memperlihatkan
bagian dalam obyek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk dipelajari satu per
satu sehingga memperjelas pengertian. Bila sudah selesai dapat diletakkan
kembali pada posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari model
irisan. Model irisan sendiri dapat disebut model terbuka, karena menggambarkan
obyek yang aslinya dalam keadaan tertutup ditampilkan dalam model yang terbuka.
Untuk model terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu mempelajarinya.
Karena disamping mahal harganya, juga agak mudah rusak dan apabila alat
penyetelnya rusak dapat mengganggu penampilan model tersebut dan mungkin tidak
dapat disusun seperti semula.
5. Model kerja
Model kerja
adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli
dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Misalnya pembuatan
alat pengukur kekuatan gempa (seismograg), pembuatan alat pengukur hujan
(hygrometer), bendera angina, winscope tata surya dan sebagainya.
6. Model irisan
Model irisan
ini dibuat dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya tertutup dan
terlalu besar, misalnya gunung berapi, sedang murid memerlukan penjelasan
tentang struktur bagian dalamnya. Alasan lain adalah alasan kesesuaian,
misalnya untuk mendapat pemahaman yang jelas tentang struktur bagian dalam mata
manusia, kita tidak mungkin membuat irisan langsung pada tubuh manusia,
sekalipun sudah mati. Untuk itu diperlihatkan tiruan untuknya.
7. Model lapangan
Model lapangan
ini dibuat untuk menerangkan suatu daerah tertentu atau kondisi wilayah
tertentu. Misalnya pelabuhan udara, daerah perkebunan, proyek perumahan, dan
sebagainya, Model lapangan dibuat untuk memperjelas lokasi suatu bangunan
tertentu. Tentu saja model lapangan ini perlu dilengkapi dengan berbagai bentuk
model yang sedang disederhanakan. Biasanya model semacam ini disebut maket
(maquette).Walaupun dilengkapi dengan berbagai model yang disederhanakan dan
juga menggunakan prinsip model perbandingan, dalam model ini yang diutamakan
adalah bentuk kejelasan lokasinya. Dengan model ini orang yang akan mempelajari
atau menyelidiki lokasi suatu daerah akan
mendapat kejelasan yang memadai melalui model ini
C. Globe
Globe adalah
benda tiruan bentuk bumi yang diperkecil. Tujuan penggunaan globe adalah
menunjukkan bentuk bumi yang sebenarnya dalam skala kecil, menunjukkan jarak
pada suatu titik tertentu, menunjukkan skala- skala tentang jarak pada
lingkungan yang luas.
D. Boneka
Boneka adalah
benda tiruan dari bentuk manusia dan binatang. Sebagai media pendidikan,
dalampenggunaan boneka dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka (diodrama).
keuntungan menggunakan boneka:
· Efisien terhadap waktu,
tempat, biaya dan persiapan
· Tidak memerlukan
keterampilan yang rumit
· Dapat mengembangkan
imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira.
Agar alat- alat visual tiga dimensi itu baik itu yang asli maupun contoh
menjadi alat peraga yang efektif. Ada beberpa persyaratan yang perlu
diperhatikan:
- Alat visual tiga dimensi harus
dapat dilihat oleh semua yang sedang belajar secara bersama
- Beri kesempatan bagi mereka yang
belajar untuk memeriksa alat- alat dimensi
yang digunakan
- Gunakan alat peraga tambahan
seperti gambar dua dimensi
- Perhatikan alat- alat visual
tiga dimensi itu pada waktu diperlukan saja.
E. Mock-up
Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi
atau gerakan dari aspek tertentu saja dari benda, alat atau obyek yang akan
diterangkan. Pada mock-up hanya nampak bagian yang penting yang perlu
diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada siswa, sedang bagian kecil
lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat mengganggu perhatian siswa
dihilangkan.
Misalnya siswa
waktu belajar tentang fungsi bel listrik. Pertama dapat dibuat model rumah yang
sederhana, kemudian dibuat perangkat bel listrik yang sebenarnya dan
dihubungkan dengan listrik (battery atau accu). Bel listrik ditempelkan pada
dinding rumah-rumahan tersebut. Dengan demikian siswa dapat melihat proses
kerjanya bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik dan tahu cara
meletakkan bel listrik yang baik. Contoh lain misalnya dibuat mock-up traffick
light ukuran kecil yang dapat menyala. Kemudian dibuatkan model lapangan yang
menggambarkan perempatan jalan dan traffick light tadi dipasang pada posisi
yang tepat.
F. Ritatoon
Ritatoon adalah
serangkaian gambar berbingkai atau gambar seri. Jadi sebenarnya wujut gambarnya
sendiri bukan tiga dimensi, melainkan dua dimensi.Tetapi karena perangkat untuk
meletakkan gambar berbingkai tersebut tiga dimensi, maka ritatoon termasuk
golongan media yang ujud perangkatnya tiga dimensi. Tempat gambar seri tersebut
berupa sebuah papan yang diberi lajur-lajur berlobang/seperti parit untuk
menempatkan bingkai-bingkai gambar tadi secara vertikal dan berjajar.
Ritatoon
terdiri dari seri beberapa gambar dapat 5 atau enam dan dapat pula lebih banyak
lagi. Pada tiap gambar dibaliknya terdapat sketsa gambar yang serupa dengan
gambar yang ditampilkan dengan sedikit keterangan tentang gambar tersebut. Satu
set gambar seri yang dipersiapkan merupakan serangkaian gambar yang dapat
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.
G. Rotatoon
Rotatoon
sebenarnya prinsipnya adalah gambar seri juga. Bedanya dengan ritatoon adalah
rotatoon merupakan gambar seri yang berhubungan. Rotatoon dibahas dalam media
tiga dimensi bukan karena gambarnya, melainkan karena perangkat untuk
menampilkan berujud tiga dimensi. Rotatoon sebenarnya adalah merupakan
penggunaan semacam “wayang beber” yang disempurnakan. Dengan menggunakan kotak
persegi panjang yang dilobangi bagian muka dan bagian belakangnya, sehingga
dapat terlihat gambargambar yang telah digulung pada gulungan yang diletakkan
pada bagian tepi kotak tersebut. Besar lobang yang kita buat adalah dengan
perbandingan seperti pada layar televisi. Dengan alat pemutar gambar seri
tersebut dapat ditampilkan secara berurutan. Dengan kata lain rotatoon adalah
semacam film strip tanpa proyeksi. Lobang depan dibuat sedemikian rupa sehingga
menyerupai layar telivisi dan dengan demikian akan menarik perhatian anak..
Dilihat dari jenisnya, alat
peraga tiga dimensi dibagi kedalam :
1) Alat peraga tiga dimensi audatif, yaitu alat peraga yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio. Alat peraga ini tidak cocok
untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
2) Alat peraga tiga dimensi visual, yaitu alat peraga yang hanya
mengandalkan indra penglihatan. Alat peraga ini ada yang menampilkan gambar
diam seperti gambar atau lukisan, dan ada pula yang menampilkan gambar atau
symbol yang bergerak seperti film kartun.
3) Alat peraga tiga dimensi audio visual, yaitu alat peraga tiga dimensi
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Alat peraga ini dibagi lagi
kedalam dua bagian, yaitu :
a) Audio visual diam, yaitu alat peraga tiga dimensi yang menampilkan suara
dan gambar diam seperti film rangkai suara.
b) Audio visual gerak, yaitu alat peraga tiga dimensi yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara.
Dilihat dari daya liputnya, alat peraga tiga dimensi dibagi kedalam :
1) Alat peraga tiga dimensi yang mempunyai daya liput yang luas dan
serentak. Alat peraga tiga dimensi ini penggunaannya tidak terbatas oleh tempat
dan ruang serta menjangkau jumlah anak didik dalam waktu yang sama. Contohnya
ialah radio.
2) Alat peraga tiga dimensi yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh
ruang dan tempat, yaitu alat peraga tiga dimensi yang dalam penggunaannya
membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film yang harus menggunakan
tempat yang gelap.
B. Karakteristik
Media Tiga Dimensi
Karakteristik
dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra
penglihatan,pendengaran,perabaan percakapan,maupun penciuman atau kesesuainnya
dengan tingkat hirarki belajar, secara umum karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai
berikut :
1)
Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak.
2)
Penyajiannya berada dalam kontrol guru.
3)
Cara penyimpannya mudah(praktis).
4)
Dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera.
5)
Menyajikan objek-objek secara diam.
6)
Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap.
7)
Lebih mahal dari kelompok grafis.
8)
Sesuai untuk mengajarkan ketrampilan tertentu.
9)
Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individu.
10)
Praktis digunakan untuk semua ukuran ruang kelas.
11) Mampu
menyajikan teori dan praktik secara terpadu.
Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam
menentukan alat peraga tiga dimensi yang akan dipakai. Beberapa kriteria yang
harus diperhatikan tersebut antara lain sebagai berikut :
Alat
peraga tiga dimensi sebaiknya sederhana
1. Mudah diperoleh
2. Mudah digunakan
3. Mudah disimpan
4. Memperlancar pengajaran
5. Dapat digunakan untuk beberapa topic
6. Tahan lama
7. Disertai petunjuk
8. Sesuai dengan topik yang diajarkan
9. Disertai lembar kerja
10. Tidak menimbulkan salah tafsir
11. Mengarah pada satu pengertian
12. Disesuaikan.
C. Kelebihan dan Kekurangan Media
Tiga Dimensi
Menurut
Moedjiono (1992) kelebihan dari media
visual tiga dimensi:
1)
Memberikan pengalaman secara langsung.
2)
Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme.
3)
Dapat menunjukkan objek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya.
4)
Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
5)
Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kelemahan media tiga dimensi :
1)
Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah.
2)
Penyimpannay memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
3)
Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya besar.
4)
Anak tuna netra sulit membandingkannya.
D.
Hukum Pascal
Hukum Pascal dinyatakan oleh seorang
filsuf sekaligus ilmuwan Prancis, Blaise Pascal (1623-1662) menyatakan bahwa:
“Jika
tekanan eksternal diberikan pada sistem tertutup, tekanan pada setiap titik
pada fluida tersebut akan meningkat sebanding dengan tekanan eksternal yang
diberikan.”
Hukum Pascal ini menggambarkan
bahwa setiap kenaikan tekanan pada
permukaan fluida, harus diteruskan ke segala arah fluida tersebut. Hukum pascal
hanya dapat diterapkan pada fluida, umumnya fluida cair.
Hukum
pascal dapat ditulis kan sebaga berrikut :
Rumus hukum Pascal dalam sistem
tertutup dapat disimpulkan dengan:
Agar lebih simpel, formula
diatas ditulis dengan
Seperti yang sudah kita tahu
bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luasan penampangnya (P = F/A), maka
persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai berikut:
Atau
Besarnya keuntungan mekanis dari
sistem fluida/hidrolik yang menggunakan hukum Pascal dapat diketahui dari rasio
gaya yang keluar dibagi gaya yang diberikan.
E. Penerapan hukum pascal
Penerapan hukum pascal pada media
ini kami membuat sebuah alat krens
hidrolik untuk media pembelajaran tiga dimensi,
1.
alatdan bahan
·
Stick es krim
·
Lem uhu
·
Alat penyuntik
·
Selang
·
Gunting
·
Karet
·
Benang
Cara
pembuatan alat
1. Siapkan
alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Potong
lah beberapa sterofom untuk membuat alas nya
3. Dan
susunlah sterofom sampai beberapa bagian
4. Setela
membuat alasnya kemudian kita membuat rangkaian
atasnya.
5. Selanjutnya
lobangin kardus di abgian sisi tertentu.
6. Lalu
dimasukkan stik yang sudah dirangkai kedalam lobang
7. Rangkai
lah suntikkan seperti rangkaian yang telah ditentukan
8. Lalu
diuji rangkaiaan tersebut sesuai dengan system kerja nya.
BAB
III
KESIMPULAN
Media tiga
dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual
tiga dimensional.Media 3 dimensi merupakan alat peraga dimana membantu guru
untuk menyampaikan pelajaran terhadap siswa dengan menggunakan benda-benda
tiruan dimana alat tersebut dapat diraba dan dilihat atau tidak abstrak
media tiga dimensi mempunyai beberapa karakteristik yaitu Pesan yang sama
dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak, Penyajiannya berada dalam kontrol guru, Cara penyimpannya mudah(praktis), Dapat
mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera, Menyajikan
objek-objek secara diam,
Terkadang dalam
penyajiannyamemerlukan ruangan gelap, Lebih mahal dari kelompok grafis.
. Macam-macam
media pembelajran yaitu berupa spesimen artinya barang contoh, yaitu
barang-barang asli yang dijadikan sebagai contoh untuk mewakili benda asli yang
sebenarnya atau sebagian dari sejenis dari sekelompok benda yang sama untuk
dijadikan contoh, meliputi makhluk hidup dan benda tak hidup. Makhluk hidup,
yang ditampilkan adalah yang masih bisa hidup atau mati. Objek yang dimaksud
dengan objek yaitu benda yang sebenarnya sebagaimana adanya, tanpa perubahan,
kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya. Karena yang sebenarnya dapat dijadikan
media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Azhar.2003.Media Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Faturrahman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 1990. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Bandung: Citra Aditya.
Rohani,Ahmad.2014.Media Instruksional Edukatif.Jakarta:Rineka Cipta.
Sadiman S., Arief, dkk. 1996. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://repository.uin-suska.ac.id/1022/1/2010_2011127.pdf (diakses tanggal 30 Oktober 2018. Pukul 19.00)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar