Jumat, 21 September 2018

Menguasai Prinsip-Prinsip dan Prosedur Penggunan Strategi Pembelajaran


STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA
 “Menguasai Prinsip-Prinsip dan Prosedur Penggunan Strategi Pembelajaran”

Dosen Pengampu :
Drs. M. Hidayat, M.Pd


Nama : Bs. Dita Fitri
Nim : A1C317054
Kelas : Reguler A




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATERMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018

A.    Strategi Pembelajaran Induktif
Menurut Warimun dan Murwaningsih (2015: 2) Model pembelajaran induktif Taba termasuk dalam model pembelajaran pemrosesan informasi. Model pembelajaran pemrosesan informasi menekankan pentingnya mendorong individu untuk memahami berbagai persoalan dengan cara mencari pemecahannya, serta mengembangkan pemahaman konsep dan bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan persoalan yang dipelajari siswa.
Model berpikir induktif digunakan untuk meningkatkan efektivitas siswa dalam membangun konsep, dan mengembangkan keterampilan untuk menyelesaikan tugas (Joice & Weil, 2011).
Adapun langkah-langkah model pembelajaran induktif Taba adalah:
1.      Proses berpikir dapat dipelajari. Mengajar seperti yang digunakan oleh Taba berarti membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir induktif melalui latihan (practice).
2.      Proses berpikir adalah suatu transaksi aktif antara individu dan data. Ini berarti bahwa siswa menyampaikan sejumlah data dari beberapa domain pelajaran. Siswa menyususn data ke dalam sistem konseptual, menghubungkan poin-poin data dengan data yang lain, membuat generalisasi dari hubungan yang mereka temukan, dan membuat kesimpulan dengan hipotesis, meramalkan dan menjelaskan fenomena.
3.      Mengembangkan proses berpikir dengan urutan yang “sah menurut aturan”. Postulat Taba bahwa untuk menguasai keterampilan berpikir tertentu, pertama seseorang harus menguasai satu keterampilan tertentu sebelumnya, dan urutan ini tidak bisa dibalik..

Sedangkan kegiatan pada tahap pembentukan kosep adalah mengidentifikasi dan menyebutkan satu persatu data yang relevan pada suatu topik atau masalah serta mengelompokkan objek-objek menjadi kategori-kategori yang anggotanya memiliki sifat yang umum. Kegiatan pada tahap interpretasi data, siswa mengidentifikasi/menafsirkan data dan mengembangkan label untuk kategori-kategori tadi sehingga data tersebut bisa dimanipulasi secara simbolis. Sedangkan untuk langkah apikasi prinsip adalah mengubah kategori-kategori tadi menjadi keterampilan atau hipotesis-hipotesis. Oleh karena itu berdasarkan langkah-langkah tersebut penulis melaksanakan pembelajaran model induktif dengan metode eksperimen.
Karakteristik yang dimiliki model pembelajaran induktif adalah:
1.      digunakan untuk mengajarkan konsep dengan menggeneralisasi;
2.      efektif untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran;
3.      menumbuhkan minat dan sikap siswa dalam melakukan observasi dan siswa diberi kesempatan untuk aktif; dan
4.      mengembangkan keterampilan proses siswa dalam belajar.
Dalam pembelajaran induktif penyajiannya terbagi atas lima tahap, yaitu: (1) fase pengenalan pelalajaran; (2) fase open-ended; (3) fase konvergen, (4) fase penutup, (5) fase aplikasi
B.     Strategi Pembelajaran Deduktif
Menurut (Ammase, dkk) Pendekatan deduktif merupakan pemberian tentang prinsip-prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh-contohnya dalam situasi tertentu. Pendekataan ini menjelaskan teoritis kebentuk realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus Pendekatan deduktif hampir sama dengan expository approach. Tenaga pendidik yang menggunakan pendekatan ini mulai dengan menyebutkan hukum, prinsip, atau generalisasi. Ia mulai dengan membuat penyataan yang berhubungan dengan penemuan yang telah ia lakukan atau tentang informasi yang diperoleh sebelumnya. Kemudian peserta didik diminta menggunakan pernyataan tersebut pada masalah yang dimilikinya Teori yang deduktif adalah memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu kearah data yang akan diterangkan
Pendekatan deduktif merupakan kebalikan dari pendekatan induktif. Pendekatan ini berproses dari umum ke khusus, dari teorema ke contoh-contoh. Teorema diberikan kepada siswa dan guru membuktikan. Selanjutnya siswa diminta untuk menyelesaikan soal-soal yang relevan dengan teorema yang diberikan. Kebaikan pendekatan ini pembelajaran berjalan efisien. Sedangkan kelemahannya, siswa pasif dan siswa akan merasakan sulit dalam memahami teorema dan konsep yang abstrak.Untuk mengeliminasi kelemahan-kelemahan dari masing-masing pendekatan tersebut, tampaknya gabungan dari pendekatan induktif-deduktif
Pembelajaran deduktif terdiri dari lima tahap: (1) Guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya, (2) guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep, (3) guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi dari konsep-konsep, (5) siswa memberikan beberapa katagori dari contoh yang diberikan oleh guru























Sumber
Ammase, dkk. Pendekatan Pembelajaran Deduktif Dan Pembelajaran Induktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya Pokok Bahasan Pemuaian Kelas Vii Smp Negeri 21 Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 4 No. 2 ISSN 2460-8459.
Warimun dan Munarsi. 2015. Model Pembelajaran Induktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Generik Fisika Siswa SMA. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika. Volume 1 Nomor 1. p-ISSN: 2461-0933. e-ISSN: 2461-1433
Web:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS 8 IPA