STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR FISIKA
“Menguasai Hakekat Strategi Belajar Mengajar dan Menguasai Teori-Teori
Pembelajaran”
Dosen Pengampu :
Drs. M. Hidayat, M.Pd
Nama : Bs. Dita Fitri
Nim
: A1C317054
Kelas
: Reguler A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATERMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2018
1.
Hakikat Strategi Belajar Mengajar
Menurut
Fathurrohman dan sutikno (2017:3) Pengertian Strategi Belajar Mengajar Secara
umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sehubungkan
dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan
Menurut
Djamarah, Dkk (2006:6:8) menurut Mansyur dan Syaiful Bahri, ada empat strategi
dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
1. Mengidentifikasi
serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih
sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
3. Memilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan
kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.
Pertama,
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana diinginkan
sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan itu. Sasaran yang dituju harus
jelas dan terarah. Oleh karena itu, tujuan pengajaran yang dirumuskan harus
jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak didik. Kedua, memilih cara pendekatan belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai
sasaran.bagaimana cara guru memandang suatu persoalan,konsep, pengertian, dan
teori apa yang guru gunakan dalam memecahkan suatu kasus, akan mempengaruhi
hasilnya. Ketiga, memilih dan
menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivasi anak didik
agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah,
berbeda dengan cara atau metode supaya anak didik terdorong dan mampu berpikir
bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Keempat,
menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai
pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana
keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya
Menurut
Hamalik (2004:32-33) Faktor-faktor kondisional yang mempengaruhi belajar adalah
sebagai berikut:
a) Faktor
kegiatan, penggunaan dan ulangan: Siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan
baik kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir,
kegiatan motoris.
b) Faktor
asosiasi, faktor asosiasi manfaatnya besar , karena semua pengalaman belajar
antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi
1 kesatuan pengalaman.
c) Faktor
kesiapan belajar. Faktor kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah
kematangan, minat kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan.
d) Faktor
minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik
daripada belajar tanpa minat. Namun, minat tanpa adanya usaha yang baik maka
belajar juga sulit untuk berhasil
e) Faktor
fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses
belajar. Karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya
murid yang belajar.
f) Faktor
intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar,
karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran
Faktor-faktor
kondisional yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor
kegiatan, penggunaan dan ulangan: Siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan
baik kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir,
kegiatan motoris.
b. Faktor
asosiasi, faktor asosiasi manfaatnya besar , karena semua pengalaman belajar
antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga
menjadi 1 kesatuan pengalaman.
c. Faktor
kesiapan belajar. Faktor kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah
kematangan, minat kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan.
d. Faktor
minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik
daripada belajar tanpa minat. Namun, minat tanpa adanya usaha yang baik maka
belajar juga sulit untuk berhasil
e. Faktor
fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses
belajar. Karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya
murid yang belajar
f. Faktor
intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar,
karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran.
2. Teori-Teori
Belajar
Pembelajaran adalah upaya penataan
lingkungan fisik, soisal, cultural, psikologis yang member suasan berkembangnya
proses belajar. Teori-teori belajar menurut para ahli
a.
Fontana, Belajar adalah proses perubahan
prilaku individu yang relative tetap sebagai hasil pengalaman.
b.
Joyce
dan Weil, Perubahan prilaku oleh PBM:
-
Instructional effects (efek intruksi)
-
Nurturant effects (Efek Pembelajaran)
c.
Meir, Perkembangan anak bergerak secara
berangsur dalam urutan maju
d.
Gagne, Ada tiga elemen belajar, yaitu
individu yang belajar, situasi stimulus, dan responden yang melaksanakan aksi
sebagai akibat dari stimulasi.
Stimulus + ingatan konsep baru
Presepsi,
mengaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya
e. Hilgard
dan Bower, Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
situasi tertentu disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi
tertentu.
f. Morgan,
Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam lingkungan
g. Skiner,
Tingkah laku sebagai hubungan antara perangsang dan respon, baik respon
spontan, atau respon pemerkuat.
h. Bruner,
Belajar bagaimana orang memilih, mempertahankan dan mentransformasikan
informasi secara aktif (siswa menemukan sendiri makna yang dipelajarinya)
i.
Ausubel, belajar akan bermakna bila
siswa mampu mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang telah ada
(belajar bermakna)
Sumber:
Djamarah, Dkk,.
2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Fathurrohmand
dan Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum
& Konsep Islami. Jakarta: PT. Refika Aditama
Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: PT.Bumi Aksara.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar