Selasa, 27 November 2018

PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

PROSEDUR PENGEMBANGAN  DAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
Kegiatan pengembangan meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang diikuti dengan kegiatan penyempurnaan.
1.  Perencanaan Media Pendidikan
Dalam membuat perencanaan, kita perlu memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.    Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Kebutuhan dapa diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan melihat tuntutan kebutuhan yang ada di masyarakat dan melihat dari apa yang dirumuskan dalam kurikulum.
Suatu media akan dianggap terlalu mudah bagi siswa bila siswa tersebut telah memiliki sebagian besar pengetahuan yang disajikan oleh media tersebut. Sebaliknya media akan dipandang terlalu sulit bagi siswa bila siswa belum mengetahui pengetahuan yang diperlukan sebelum menggunakan media tersebut.
Sebelum media dibuat kita harus meneliti dengan baik pengetahuan awal maupun pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa yang menjadi sasaran media itu.
b.    Perumusan Kompetensi dan Indikator Hasil Belajar
Kompetensi sering diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap nilai yang terwujud dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Standar Kompetensi adalah kompetensi atau kemampuan yang distandarkan untuk jenjang, kelas, dan semester tertentu. Sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan-kemampuan pokok yang membentuk kompetensi atau yang tercakup dalam kompetensi yang distandarkan tersebut.
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam mengembangkan indikator perlu mengembangkan beberapa hal sebagai berikut: (1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam kompetensi dasar, (2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah, (3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan.
Indikator berfungsi sebagai berikut:
1.    Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
2.    Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
3.    Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
4.    Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Mekanisme pengembangan indikator ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)    Menganalisis tingkat kompetensi dalam standar kompetensi dasar
2)    Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3)    Menganalisis kebutuhan dan potensi
c.    Pengembangan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan terhadap materi pembelajaran tersebut.
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.    Fakta
2.    Konsep
3.    Prinsip
4.    Prosedur
5.    Sikap
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran meliputi kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), kecukupan (adequacy).
d.    Perumusan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan siswa perlu dirancang dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Alat ini berupa tes, penugasan, ataupun daftar cek perilaku.
e.    Penulisan Naskah
Naskah menjadi penuntun kita dalam membuat bahan presentasi untuk media visual atau merekam suara untuk media audio dan mengambil gambar serta merekam suara untuk media audio visual.
Berikut beberapa petunjuk yang perlu kita ikuti bila kita menulis naskah program media audio:
1)    Bahasa
2)    Musik dalam program audio
3)    Keterbatasan daya konsentrasi
4)    Beberapa istilah yang dapat digunakan dalam naskah

Evaluasi Media Pendidikan
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan dan penyempurnaan program/kegiatan selanjutnya.
Ada dua macam bentuk evaluasimedia yang dikenal, yaitu
a.    Evaluasi formatif
Merupakan proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran.
Ada tiga tahapan evaluasi formatif, meliputi:
1.    Evaluasi satu lawan
2.    Evaluasi kelompok kecil
3.    Evaluasi lapangan
b.    Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dalam rangka untuk menentukan apakah media yang dibuat patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu.

sumber referensi : 
http://jemanisenja.blogspot.com/2013/04/1024x768-normal-0-false-false-false-en.html

PERBANDINGAN MEDIA PEMBELAJARAN PREZI, POWER POINT DAN ANIMASI

PERBANDINGAN MEDIA PEMBELAJARAN PREZI,  POWER POINT DAN ANIMASI

Prezi merupakan software presentasi yang non linier, tidak seperti Power Point yang harus berurutan dalam menampilkan slide.

Software Prezi cocok digunakan untuk membuat media pembelajaran yang berbasis animasi, meskipun animasi yang disediakan oleh Prezi hanya berupa zoom, turn dan fade-in. Akan tetapi dengan ide kreatif anda, maka sebuah media pembelajaran interaktif berbasis animasi akan dapat diwujudkan.Baik Prezi dan Power Point sebenarnya sama-sama dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran interaktif dan berbasis animasi. Akan tetapi masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan.
Power Point
Keunggulan:
§  Mudah digunakan, karena pada umumnya keluarga Microsoft Office diajarkan disekolah.
§  Menyediakan cukup banyak slide yang sudah siap dipakai dengan hanya merubah isinya
§  Menyediakan fitur untuk mencetak dalam bentuk handout
§  Dapat memilih koleksi animasi transisi pergantian slide
§  File ppt dapat dicopy dan dipindah ke komputer lain untuk diedit

Kekurangan:
§  Format linier. Banyak komplain terkait dengan cara Power Point yang harus menampilkan slide secara berurutan. Saat sebuah slide sudah dijalankan, untuk berpindah ke slide tertentu relatif sulit
§  Tidak gratis. Anda harus membeli Power Point untuk dapat menggunakannya. Akan tetapi hal ini tidak begitu terasa, karena software ini biasanya selalu tersedia saat kita berada di sekolah ataupun kantor.
§  Tidak berbasis cloud. File yang anda buat melalui Power Point dan tersimpan pada laptop atau komputer anda memiliki resiko hilang saat perangkat yang anda gunakan mengalami kerusakan. Misalkan Hardisknya mengalami bad sector. Kecuali anda secara reguler membuat salinan file tersebut.

Prezi
Keunggulan:
§  Zoom. Ini yang membedakan Prezi dengan Power Point. Saat anda berpindah tampilan dari satu layar ke yang lainnya, maka animasi yang dijalankan berupa zoom. Misalnya anda menampilkan informasi secara umum, kemudian anda menampilkan lagi detailnya, maka anda dapat melakukan zoom-in pada area tertentu untuk menampilkan detailnya.

Media Animasi dalam pembelajaran bertujuan untuk memaksimalkan efek visual dan memberikan interaksi berkelanjutan sehingga pemahaman bahan ajar meningkat. 

Media Animasi dalam pembelajaran  memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka Media animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan.
Media Animasi dalam pembelajaran yang digunakan baik pada penjelasan konsep maupun contoh-contoh, selain berupa animasi statis auto-run atau diaktifkan melalui tombol, juga bisa berupa animasi interaktif dimana pengguna (siswa) diberi kemungkinan berperan aktif dengan merubah nilai atau posisi bagian tertentu dari animasi tersebut. Urutan kegiatan belajaranya dapat meliputi : melihat contoh, mengerjakan soal latihan, menerima informasi, meminta penjelasan, dan mengerjakan soal/evaluasi (Suwarna, 2007).

Berikut merupakan beberapa kepentingan atau kelebihan Media animasi dalam Pembelajaran :
1. Media Animasi dalam pembelajaran mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik.
2. Media Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan media yang lain.
3. Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran secara maya.
4.Media Animasi dalam pembelajaran mampu menawarkan satu media  yang lebih menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan.
5. Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep atau pun demonstrasi.


sumber referensi :
http://kangtanto.com/technology/membuat-media-pembelajaran-berbasis-animasi-menggunakan-prezi
http://rumahbelajaringgris.blogspot.com/2016/04/media-pembelajaran-animasi.html

MEMANFAATKAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN


Menurut Sudjana  (2007: 137),  menyebutkan bahwa terdapat 6 keuntungan memanfaatkan komputer dalam pengajaran, antara lain:
Cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi kepada siswa dalam belajar
Warna, musik, dan grafis animasi dapat menambahkan kesan realisme dan menuntut latihan, kegiatan laboratorium, simulasi, dan sebagainya
Respon pribadi yang cepat dalam kegiatan-kegiatan belajar siswa akan menghasilkan penguatan yang tinggi
Kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah lampau direkam dan dipakai dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya di kemudian hari
Kesabaran, kebiasaan pribadi yang dapat diprogram melengkapi suasana sikap yang lebih positif, terutama berguna sekali untuk siswa yang lamban
Kemampuan daya rekamnya memungkinkan pengajaran individual bisa dilaksanakan, pemberian perintah secara individual dapat dipersiapkan bagi semua siswa, terutama untuk siswa-siswa yang dikhususkan, dan kemajuan belajar mereka pun dapat diawasi terus
Rentang pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyaknya informasi yang disajikan dengan mudah dan diatur oleh guru, dan membantu pengawasan lebih dekat kepada kontak langsung dengan para siswa





Sumber Referensi :
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo


MODEL ASSURE



Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:
Perencanaan pembelajaran model ASSURE dikemukakan oleh Sharon E. Maldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russell dalam bukunya edisi 9 yang berjudul Instructional Technology & Media For Learning.  Perencanaan pembelajaran model ASSURE meliputi 6 tahapan sebagai berikut:

a.    Analyze Learners
Tahap pertama adalah menganalisis pembelajar. Pembelajaran biasanya kita berlakukan kepada  sekelompok siswa atau mahasiswa yang mempunyai karakteristik tertentu. Ada 3 karakteristik yang sebaiknya diperhatikan pada diri pembelajar, yakni:

Karakteristik Umum
Yang termasuk dalam karakteristik umum adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, etnis, kebudayaan, dan faktor sosial ekonomi. Karakteristik umum ini dapat digunakan untuk menuntun kita dalam memilih metode, strategi dan media untuk pembelajaran. Sebagai contoh:
1)    Jika pembelajar memiliki kemampuan membaca di bawah standar, akan lebih efektif jika media yang digunakan adalah bukan dalam format tercetak (nonprint media).
2)    Jika pembelajar kurang tertarik terhadap materi yang disajikan, diatasi dengan menggunakan media yang memiliki tingkat stimuli yang tinggi, seperti: penggunaan animasi, video, permainan simulasi, dll.
3)    Pembelajar yang baru pertama kali melihat atau mendapat konsep yang disampaikan, lebih baik digunakan cara atau pengalaman langsung (realthing). Bila sebaliknya, menggunakan verbal atau visual saja sudah dianggap cukup.
4)    Jika pembelajar heterogen, lebih aman bila menggunakan media yang dapat mengakomodir semua karakteristik pembelajar seperti menggunakan video, atau slide power point.

Spesifikasi Kemampuan Awal
Berkenaan dengan pengetahuan dan kemampuan yang sudah dimiliki pembelajar sebelumnya. Informasi ini dapat kita peroleh dengan memberikan entry test/entry behavior kepada pembelajar sebelum kita melaksanakan pembelajaran. Hasil dari entry test ini dapat dijadikan acuan tentang hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu lagi disampaikan kepada pembelajar.

Gaya Belajar
Gaya belajar timbul dari kenyamanan yang kita rasakan secara  psikologis dan emosional saat berinteraksi dengan lingkungan belajar, karena itu gaya belajar siswa/mahasiswa ada yang cenderung dengan audio, visual, atau kinestetik. Berkenaan gaya belajar ini, kita sebaiknya menyesuaikan metode dan media pembelajaran yang akan digunakan.

b.    State Standards and Objectives
Tahap kedua adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Standar diambil dari Standar Kompetensi yang sudah ditetapkan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Gunakan format  ABCD
A adalah audiens, siswa atau mahasiswa yang menjadi peserta didik kita. Instruksi yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus dilakukan pembelajar bukan pada apa yang harus dilakukan pengajar, B (behavior) – kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan baru yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses pembelajaran dan harus dapat diukur), C (conditions) – kondisi pada saat performa pembelajar sedang diukur, dan D adalah degree – yaitu kriteria yang menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar.
Mengklasifikasikan Tujuan
Tujuan pembelajaran yang akan kita lakukan cenderung ke domain mana? Apakah kognitif, afektif, psikomotor, atau interpersonal. Dengan memahami hal itu kita dapat merumuskan tujuan pembelajaran dengan lebih tepat, dan tentu saja akan menuntun penggunaan metode, strategi dan media pembelajaran yang akan digunakan.
Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan/dipelajari. Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan belajar (mastery learning) yang berbeda. Kondisi ini dapat menuntun kita merumuskan tujuan pembelajaran dan pelaksanaannya dengan lebih tepat.

c.    Select Strategies, Technology, Media, And Materials
Tahap ketiga dalam merencanakan pembelajaran yang efektif adalah memilih strategi, teknologi, media dan materi pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran harus dipilih apakah yang berpusat pada siswa atau berpusat pada guru sekaligus menentukan metode yang akan digunakan. Yang perlu digaris bawahi dalam point ini adalah bahwa tidak ada satu metode yang paling baik dari metode yang lain dan tidak ada satu metode yang dapat  menyenangkan/menjawab kebutuhan pembelajar secara seimbang dan menyeluruh, sehingga harus dipertimbangkan mensinergikan beberapa metode.
Memilih teknologi dan media yang akan digunakan tidak harus diidentikkan dengan barang yang mahal. Yang jelas sebelum memilih teknologi dan media kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Jangan sampai media yang kita gunakan menjadi bumerang atau mempersulit kita dalam pentransferan pengetahuan kepada pembelajar.
Ketika kita telah memilih strategi, teknologi dan media yang akan digunakan, selanjutnya menentukan materi pembelajaran yang akan digunakan. Langkah ini melibatkan tiga pilihan: (1) memilih materi yang sudah tersedia dan siap pakai, (2) mengubah/ modifikasi materi yang ada, atau (3) merancang materi dengan desain baru. Bagaimanapun caranya kita mengembangkan materi, yang terpenting materi tersebut sesuai dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar.

d.    Utilize Technology, Media and Materials
Tahap keempat adalah menggunakan teknologi, media dan material. Pada tahap ini melibatkan perencanaan peran kita sebagai guru/dosen dalam menggunakan teknologi, media dan materi. Untuk melakukan tahap ini ikuti proses “5P”, yaitu:
1)    Pratinjau (previw), mengecek teknologi, media dan bahan yang akan digunakan untuk pembelajaran sesuai dengan tujuannya dan masih layak pakai atau tidak.
2)    Menyiapkan (prepare) teknologi, media dan materi yang mendukung pembelajaran kita.
3)    Mempersiapkan (prepare) lingkungan belajar sehingga mendukung penggunaan teknologi, media dan materi dalam proses pembelajaran.
4)    Mempersiapkan (prepare) pembelajar sehingga mereka siap belajar dan tentu saja akan diperoleh hasil belajar yang maksimal.
5)    Menyediakan (provide) pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar), sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar dengan maksimal.

e.    Require Learner Participation
Tahap kelima adalah mengaktifkan partisipasi pembelajar. Belajar tidak cukup hanya mengetahui, tetapi harus bisa merasakan dan melaksanakan serta mengevaluasi hal-hal yang dipelajari sebagai hasil belajar. Dalam mengaktifkan pembelajar di dalam proses pembelajaran yang menggunakan teknologi, media dan materi alangkah baiknya kalau ada sentuhan psikologisnya, karena akan sangat menentukan proses dan keberhasilan belajar. Psikologi belajar dalam proses pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah:
1)    Behavioris, karena tanggapan/respon yang sesuai dari pengajar dapat menguatkan stimulus yang ditampakkan pembelajar.
2)    Kognitifis, karena informasi yang diterima pembelajar dapat memperkaya skema mentalnya.
3)    Konstruktivis, karena pengetahuan dan ketrampilan yang diterima pembelajar akan lebih berarti dan bertahan lama di kepala jika mereka mengalami langsung setiap aktivitas dalam proses pembelajaran.
4)    Sosial, karena feedback atau tanggapan yang diberikan pengajar atau teman dalam proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengoreksi segala informasi yang telah diterima dan juga sebagai support secara emosional.

f.    Evaluate and Revise
Tahap keenam adalah mengevaluasi dan merevisi perencanaan pembelajaran serta pelaksanaannya. Evaluasi dan revisi dilakukan untuk melihat seberapa jauh teknologi, media dan materi yang kita pilih/gunakan dapat mencapai tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi akan diperoleh kesimpulan: apakah teknologi, media dan materi yang kita pilih sudah baik, atau harus diperbaiki lagi.



Sumber referensi :


http://belajarpendidikanku.blogspot.com/2013/02/model-model-pengembangan-bahan-ajar.html

“ MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS” “ AUDIO VISUAL"


“ MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS”
“ AUDIO VISUAL”




Kelompok 3
1.         Agustian  (A1C317049)
2.         Bs Dita fitri (A1C317054)
3.         Nur sela felia sari (A1C317057)
4.         Rita Arnila (A1C317073)


PRODI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena dari pendidikan manusia berawal, dengan kata lain pendidikanlah yang memanusiakan manusia. Bila di negeri ini tidak ada pendidikan sama artinya tidak ada manusia yang utuh menjadi manusia.

Dari pendidikan manusia dapat mengerti dan memahami akan suatu ilmu karena dari pendidikan pula manusia akan mencari dan menemukan kebenaran. Sejak kecil atau bahkan masih didalam kandungan manusia membutuhkan pendidikan. Menurut penelitian dinegara jepang, manusia dapat dikembangkan otaknya sejak masih didalam kandungan. Oleh sebab itu, wanita yang sedang mengandung pun sudah melakukan dan memberikan pendidikan pada calon anak mereka. begitu vitalnya pendidikan demi kelangsungan hidup manusi.

Pendidikan ada berbagai macam wujudnya, ada pendidikan formal dan informal. Pendidikan pun memiliki cara yang beraneka dalam menyampaikan ilmu, ada berbagai strategi atau metode. Dewasa ini pun bermunculan pendidikan yang variatif karena pendidikan diperkaya dengan alat dan media yang serba canggih. Sepertinya kemajuan teknologi yang dialami oleh dunia pun mempengaruhi pendidikan. Tidak sedikit pendidikan yang memanfaatkan  media elektronik dalam proses belajar mengajar. Ada yang memanfaatkan media dari segi pendegarannya saja atau lebih akrab disebut audio, ada pula yang memanfaatkan untuk melatih dan menarik pandangan sisiwa disebut visual, dan adapula yang memanfaatkan keduanya yakni media Audio Visual. Saya tidak bisa membahas semua media yang sebagaimana disebutkan diatas. Namun, disini saya membahas media yang merangsang pendengaran dan penglihatan yakni media Audio Visual.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari media pembelajaran Audio Visual ?
2.      Mengapa memilih media berbasis Audio Visual dalam proses pembelajaran ?
3.      Apa saja jenis-jenis dari media Audio Visual ?
4.      Apa manfaat penggunaan media Audio Visual ?
5.      Apa saja kelebihan dan kelemahan dari Audio Visual  dalam pembelajaran dan kelebihan kelemahan dari aplikasi     ?
6.      Bagaimana cara mengoprasikan Audio Visual dengan menggunakan aplikasi filmora  ?


C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari media audio visual.
2.      Untuk mengetahui alasan memilih media berbasis Audio Visual dalam proses pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui jenis jenis media Audio Visual.
4.      Untuk mengetahui manfaat penggunaan media Audio Visual.
5.      Untuk menegetahui kelebihan dan kelemahan dari Audio Visual dan aplikasi FILMORA
6.      Untuk mengetahui penggunaan dari aplikasi  FILMORA


BAB II
PEMBAHASAN

v Pengertian media Audio Visual
Media Audio Visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
v  Alasan Memilih Media Berbasis Audio-Visual dalam Proses Pembelajaran
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perbahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Oleh karena itu media yang digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik.
Sebelum memasuki pembahasan mengenai alasan pemilihan media audio visual dalam proses pembelajaran, terlebih dahulu mengetahui alasan penggunaan media dalam pembelajaran. Secara umum dalam memnggunakan media pengajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik. Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan, perlu juga memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
1)      Objektivitas.
Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan sistem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.

2)      Program Pengajaran.
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur maupun kedalamannya.
3)      Sasaran Program.
Media yang digunakan harus dilihat kesesuaiananya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, sombol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaannya.
4)      Situasi dan kondisi.
Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan, maupun ventilasinya, situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi, dan kegairahannya.
5)      Kualitas teknik.
Terkait pengecekan keadaan media sebelum digunakan. Selanjutnya dalam menggunakan media pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip yang dimaksudkan dikemukakan oleh Nana Sudjana (1991) sebagai berikut :
a.       Menetukan jenis media dengan tepat;
b.      Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat.
c.       Menyajikan media dengan tepat;
d.      Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.



v  Jenis-Jenis Media AudioVisual
Media audiovisual  ini dibagi dalam:
1.      Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti video kaset.
2.      Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Dilihat dari daya liputnya, media terbagi menjadi:
a.       Media dengan daya liput luas dan serentak.Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Seperti radio dan televisi serta internet.
b.      Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.
Menurut Anitah,dkk  (Djamarah, Zain 2007:124) media audiovisual dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti bingkai suara (sound slide).
2.      Audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar bergerak seperti film dan video.
Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
v  Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu karena kelebihan atau keuntungan dari media tersebut, diantaranya :

a.       Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
b.      Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c.       Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
d.      Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e.       Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung;
f.       Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g.      Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.


v  Kelebihan dan kekurangan media audio visual
Kelebihan media audio visual adalah pemakaiannya tidak membosankan, hasilnya lebih mudah untuk dipahami, dan informasi yang diterima lebih jelas dan cepat dimengerti. Sedangkan kelemahan media audio visual adalah suaranya terkadang tidak jelas, pelaksanaannya cukup waktu yang cukup lama, dan biayanya relative lebih mahal.
Manfaat penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
a.       Penyampaian materi dapat diseragamkan;
b.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik;
c.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif;
d.      Efisiensi waktu dan tenaga;
e.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa;
f.       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja;
g.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar;
h.      Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.
 “Secara umum media memiliki kegunaan yaitu: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama”.
Menurut Harjanto (2000:243-245) Kelebihan audio visual:
a.       Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
b.      Mengajar akan lebih bervariasi, tidak sematamata komunikasi verbal melalui penuturan katakata oleh guru. Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
c.       Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tapi juga aktifitas mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
d.      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
Menurut Sanjaya (2008:217) Kelemahan audio visual:
a.       Media audio yang lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal, hanya mungkin dapat dipahami oleh pendengar yang mempunyai tingkat penguasaan kata dan bahasa yang baik.
b.      Penyajian materi melalui media audio dapat menimbulkan verbalisme bagi pendengar.
c.       Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.

v  Kelebihan Filmora;
Mudah : Dibanding video editor lain, interface filmora tidak terlampausulit. Cukup setengah jam sampai satu jam saja, sudah bisa sedikit banyak mengerti dasar penggunaan Filmora ini. Bahkan Filmora sendiri menyediakan fitur Instant Cutter dan EasyMode untuk semakin memudahkan menghasilkan video. 
Library : Filmora kaya akan library template siap pakai. Baik itu animasi, filter, element, text, musik, transisi, semuanya mengacu pada style yang "kekinian" dan keren.
Output kualitas tinggi : Ketika proses render (produksi video ke format tertentu) , Filmora menyediakan banyak format dengan bermacam kualitas hingga resolusi 4K. Dibandingkan dengan Corel Video Studio, hasil dari Filmora lebih baik. Selain itu, Filmora juga Social-Networks-Ready. Terintegrasi dengan Youtube, Facebook dan Video.


KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap, pembelajaran menggunakan audio visual sangat bermanfaat karena bisa menunjang peserta didik untuk belajar dan mengetahui pendidikan lebih luas lagi..  Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Oleh karena itu media yang digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik.













DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Atikah, Dkk. 2014. Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata Pelajaran IlmuPengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 2. No. 2. ISSN: 2354-6441.
Harjanto. 2000. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : PT. Rieneka Cipta.
Wina Sanjaya. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Fajar Interpratama.
Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS 8 IPA