Kamis, 28 September 2023

TUGAS FPI_TOPIK 1. KONEKSI ANTAR MATERI_KESIMPULAN DAN REFLEKSI DIRI ‘PERJALANAN PENDIDIKAN INDONESIA’ Oleh: Bs. Dita Fitri (23345095)

 

NAMA: Bs. Dita Fitri

NIM: 23345094

TUGAS: TOPIK 1 FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA (KONEKSI ANTAR MATERI)

KESIMPULAN DAN REFLEKSI DIRI ‘PERJALANAN PENDIDIKAN INDONESIA’

Oleh: Bs. Dita Fitri (23345095)

Gambar. 1. 1. Suasana pendidikan zaman dahulu

Perjalanan Pendidikan Indonesia memiliki berbagai macam masa yaitu sebelum merdeka maupun setelah merdeka. Masa sebelum merdeka terdiri atas masa pemerintahan belanda dan  masa pemerintahan jepang. Setelah merdeka pendidikan perlahan-lahan semakin lebih baik.

Perjalanan pada masa pemerintahan Belanda, pendidikan di Indonesia berpacu kepada ideologi Belanda tanpa mempertimbangkan budaya yang ada di Indonesia. Pendidikan saat itu hanya digunakan sebagai kepentingan pemerintahan Belanda saja  seperti memberi pendidikan kepada rakyat pribumi untuk pembantu administrasi pemerintahan Belanda, pendidikan juga hanya diperkenankan untuk golongan tertentu saja, serta pendidikan hanya meliputi pengajaran menghitung, menulis dan membaca.

Pada masa pemerintahan Belanda muncul angin segar di dunia Pendidikan ketika didirikannya Taman Siswa Yogyakarta oleh Ki Hajar Dewantara. Pendidikan yang ada di taman siswa memiliki tujuan keselamatan, kebahagian dan memerdekan rakyat. Berkat jasa Ki Hajar Dewantara pendidikan di Indonesia semakin lebih baik dari sebelumnya.

Pada masa pemerintahan Jepang, pendidikan Indonesia mengalami penurunan. Terdapat beberapa faktor penghambat Pendidikan Indonesia pada masa pemerintahan Jepang yaitu kurangnya tenaga pendidikan, minimnya buku pelajaran, menurunnya jumlah sekolah, sekolah hanya berfokus pada kegiatan militer saja, serta masa pendudukan Jepang yang singkat. Pada masa pemerintahan Jepang terdapat tiga jenis sekolah yaitu sekolah rakyat, sekolah menengah pertama dan perguruan tinggi.


Gambar. 1. 2. Suasana pendidikan di abad 21

Saat masa merdeka pendidikan perlahan-lahan semakin membaik. Pendidikan juga mengalami berbagai macam perubahan landasan terutama landasan yuridis. Perubahan itu berupa perubahan Undang-Undang, peraturan pemerintah tentang pendidikan Indonesia dan perubahan kurikulum. Seperti saat ini perubahan Kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah yaitu kurikulum merdeka dengan maksud dan tujuan agar dapat memerdekakan para guru dan siswa dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman.

Proses perjuangan pendidikan nasional tentunya tidak jauh-jauh dari perjuangan para pahlawan salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya. Perjuangan Ki Hajar Dewantara ini dikenang dengan Bapak Pendidikan Indonesia dan hari lahirnya sebagai Hari Pendidikan Nasional.  Terdapat tiga semboyan dari Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan dari dulu hingga sekarang  yang menjadi landasan seorang guru dalam mengajar yaitu  Ing Ngarso Sung Tulodo artinya seorang guru di depan menjadi tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seorang guru di tengah menjadi penggugah semangat. Tut Wuri Handayani, saat dibelakang guru sebagai penyemangat.  

Refleksi Diri.

Setelah mempelajari perjalanan pendidikan Inonesia membuat saya mengerti dan paham ternyata perjuangan para pahlawan pendidikan dahulu tidak mudah. Berawal dari masa penjajahan di mana pendidikan tidak merata diberikan kepada rakyat Indonesia hingga saat ini bisa merasakan pendidikan gratis dari TK hingga SMA bahkan pemerintah banyak sekali memberikan beasiswa untuk merasakan nikmatnya pendidikan di berbagai jenjang. Dahulu masyarakat takut dan merasa tidak mementingkan pendidikan hingga saat ini pendidikan menjadi hal yang sangat diminati.

Gambar. 1. 3. Guru mengajar

Pengalaman baru yang saya peroleh ketika telah mempelajari perjalanan pendidikan Indonesia membuat saya semakin semangat untuk belajar, mengajar dan berprestasi dalam bidang pendidikan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas nikmat pendidikan saat ini dan menghargai jasa para pahlawan di masa lampau. Perjalanan pendidikan Indonesia juga memberikan saya gambaran bahwa dalam segi apapun pendidikan itu sangat penting untuk membentuk karakter pribadi dan peserta didik. Meskipun sistem penerapannya selalu berbeda-beda setiap masa demi menjawab tantangan di masa yang akan datang, tetapi pendidikan memiliki kesamaan tujuan yaitu berlandaskan kepada Pancasila.

Perubahan diri yang akan saya lakukan dalam proses pembelajaran yaitu belajar mengenali masing-masing peserta didik terlebih dahulu baik kondisi emosional, psikologi, memahami kebutuhan mereka ketika belajar. Saat memahami kondisi dan memahami kebutuhan peserta didik kemudian saya akan menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Saya juga akan memasukkan nilai-nilai budaya dalam proses pembelajaran.

Perubahan diri selanjutnya yang akan saya lakukan adalah perubahan sikap dan cara mengajar. Awalnya saya sering menghukum siswa dalam proses pembelajaran ketika mereka tidak mengerti apa yang saya ajarkan. Saya juga hanya mementingkan pembelajaran berpusat kepada guru. Saat ini saya akan belajar untuk tidak  menghukum siswa lagi dan akan berusaha untuk menerapkan 3 triologi pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo artinya seorang guru di depan menjadi tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seorang guru di tengah menjadi penggugah semangat. Tut Wuri Handayani, saat dibelakang guru sebagai penyemangat. Saya juga akan melakukan pembelajaran dengan pendekatan yang lebih menarik serta berpusat kepada peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS 8 IPA