Rabu, 02 Oktober 2019

“PENGOLAHAN TANAH AKIBAT TSUNAMI”


FISIKA LINGKUNGAN

 “PENGOLAHAN TANAH AKIBAT TSUNAMI”








DOSEN PENGAMPU:
Drs. M. Hidayat, M.Pd

NAMA: BS. DITA FITRI

NIM: A1C317054

KELAS: PENDIDIKAN FISIKA REGULER A 2017




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMUPENGETAHUANALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

 2019







Salah satu wilayah kabupaten Aceh Besar yang mengalami bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 dan termasuk kategori wilayah kerusakan yang parah dengan intensitas kerusakan antara 60-75%. Sebagian besar areal pertanian terutama lahan persawahan, pekarangan, dan tegalan, tidak dapat difungsikan lagi karena telah tertimbun oleh sampah dan sedimen serta bahan-bahan reruntuhan gedung atau perumahan.
Berdasarkan hasil investigasi terhadap dampak dan analisis sifat-sifat tanah dan air, maka pola pemanfaatan lahan pertanian di Kecamatan Lhoknga dapat diarahkan sebagai berikut :
Lahan Kelas A (Low damaged area):
Deskripsi : Ketebalan sedimen < 5 cm, tanpa erosi, sedikit atau tanpa sampah, pH lapisan atas 6,70-7,5 (netral), agak halus sampai agak kasar, gembur, agak lepas, drainase agak jelek, DHL rendah sampai sedang (0,05 - > 4,0 mS cm-1 ).
Problema : Salinitas air permukaan dan sebagian wilayah masih sangat tinggi dan sistem drainase yang agak jelek, serta tekstur lapisan atas yang agak kasar. Khusus di Kecamatan Lhoknga, lahan dengan kelas A ini masih perlu pembersihan rumput di permukaan.
Arahan Rehabilitasi dan Reklamasi Lahan :  
·         Perlu pembersihan dan perbaikan saluran irigasi dan drainase.  
·         Perlu pencucian garam pada lapisan atas dari profil tanah dengan air dari saluran irigasi dengan metode penggenangan (basin irrigation) untuk atau dengan irigasi alur (furrow irrigation).  
·         Perlu pembuatan bedengan untukpenanaman agar memudahkan dalam pengelolaan kelebihan (excess) garam/salinitas (Mitchel, 1983). o Neraca air = (Curah Hujan + irigasi—Evaporasi)  
·         Khusus untuk padi, maka perlu dibuat pematang agar dapat digenang (dipersawahkan), karena akibat tsunami, semua pematang sawah telah hilang/rata.  
·         Perlu ditetapkan neraca kebutuhan air untuk pencucian garam dan kebutuhan air tanaman.
·          Untuk menurunkan dan mengurangi tingkat salinitas tanah dapat digunakan bahan amelioran seperti CaSO4, pupuk kandang, dan S elementer.
·          Pada lahan yang tidak terpengaruh tsunami, pemakaian lahan untuk areal persawahan dapat langsung digunakan tanpa rehabilitasi yang berat.
Lahan Kelas B (Medium damaged area):
Deskripsi : Ketebalan sedimen < 10- 20 cm, tanpa erosi, sedikit sampah, pH lapisan atas 6,8i9-7,80, (netral), agak halus sampai kasar, agak lekat sampai lepas, drainase internal jelek, DHL tinggi (> 4,0 mS cm-1 ).
Problema : Salinitas sangat tinggi dan sistem drainase agak jelek, serta tekstur lapisan atas yang agak kasar dan sedimen permukaan yang dalam.
Arahan Rehabilitasi dan Reklamasi Lahan :  
·         Perlu pembersihan dan perbaikan saluran irigasi dan drainase.  
·         Lapisan sedimen perlu dipertimbangkan untuk dibuang dari lapisan tanah atas atau  Perlu pencucian garam pada lapisan atas dari profil tanah dengan air dari saluran irigasi dalam waktu dan jumlah air yang banyak.  
·         Perlu pembuatan bedengan untuk penanaman Bioremidiasi agar memudahkan dalam pengelolaan kelebihan (excess) garam/salinitas.
Tanaman Yang Disarankan (Toleran) (Departemen Pertanian, 1997) :
a.       Tanaman Setahun (annual crops) Terong, cabai, kacang tanah, padi, rumput gajah, nenas, dan sejenisnya.
b.      Tanaman Tahunan (parennial crops) : Kelapa.
Lahan Kelas C (High damaged area):
Deskripsi : Ketebalan sedimen 20- < 30 cm, tanpa dan dengan erosi, bertekstur halus sampai sangat kasar, lepas, drainase internal sangat jelek sampai cepat, DHL sangat tinggi (> 7,0 mS cm-1 ).
 Problema : Salinitas sangat tinggi dan sistem drainase agak jelek, serta tekstur lapisan atas yang sangat kasar dan tebal sedimen yang sangat dalam, sehingga tidak cocok untuk padi sebelum upaya rehabilitasi.
Arahan Rehabilitasi dan Reklamasi Lahan :  
·         Perlu pembersihan dan perbaikan saluran irigasi dan drainase.
·          Lapisan sedimen di bagian permukaan hingga terdapat tanah asli perlu dibuang atau dikerok tetapi tidak dianjurkan dengan menggunakan alat berat karena mudah terjadi kompaksi. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan manual menggunakan tenaga masyarakat/buruh yang dikontrakkan.  
·         Perlu pencucian garam pada lapisan atas dari profil tanah dengan air dari saluran irigasi dalam waktu dan jumlah air yang banyak.  
·         Perlu pembuatan bedengan untuk penanaman agar memudahkan dalam pengelolaan kelebihan (excess) garam/salinitas.  
·         Perlu dipertimbangkan konversi penggunaan ke bidang lain seperti usaha perikanan darat, atau untuk tanaman keras yang toleran seperti mangrove atau kelapa.  
·         Khusus di Desa Lampuuk Kecamatan Lhoknga, lahan perlu dibersihkan dari sampah-sampah tsunami yang masih bertebaran.



Sumber:                                                                                                        
Syakur, S., Basri, H., Sufardi, S., & Hatta, M. (2012). Sifat Tanah Dan Air Yang Terpengaruh Tsunami Di Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Floratek7(1), 1-12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS 8 IPA