Rabu, 06 Desember 2023
Kamis, 28 September 2023
TUGAS FPI_TOPIK 1. KONEKSI ANTAR MATERI_KESIMPULAN DAN REFLEKSI DIRI ‘PERJALANAN PENDIDIKAN INDONESIA’ Oleh: Bs. Dita Fitri (23345095)
NAMA:
Bs. Dita Fitri
NIM:
23345094
TUGAS:
TOPIK 1 FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA (KONEKSI ANTAR MATERI)
KESIMPULAN DAN REFLEKSI DIRI ‘PERJALANAN PENDIDIKAN
INDONESIA’
Oleh: Bs. Dita Fitri (23345095)
Gambar. 1. 1. Suasana pendidikan zaman dahulu
Perjalanan Pendidikan Indonesia memiliki
berbagai macam masa yaitu sebelum merdeka maupun setelah merdeka. Masa sebelum
merdeka terdiri atas masa pemerintahan belanda dan masa pemerintahan jepang. Setelah merdeka pendidikan perlahan-lahan semakin lebih baik.
Perjalanan pada masa pemerintahan
Belanda, pendidikan di Indonesia berpacu kepada ideologi Belanda tanpa
mempertimbangkan budaya yang ada di Indonesia. Pendidikan saat itu hanya digunakan
sebagai kepentingan pemerintahan Belanda saja
seperti memberi pendidikan kepada rakyat pribumi untuk pembantu
administrasi pemerintahan Belanda, pendidikan juga hanya diperkenankan untuk golongan
tertentu saja, serta pendidikan hanya meliputi pengajaran menghitung, menulis
dan membaca.
Pada masa pemerintahan Belanda muncul angin
segar di dunia Pendidikan ketika didirikannya Taman Siswa Yogyakarta oleh Ki
Hajar Dewantara. Pendidikan yang ada di taman siswa memiliki tujuan
keselamatan, kebahagian dan memerdekan rakyat. Berkat jasa Ki Hajar Dewantara
pendidikan di Indonesia semakin lebih baik dari sebelumnya.
Pada masa pemerintahan Jepang,
pendidikan Indonesia mengalami penurunan. Terdapat beberapa faktor penghambat
Pendidikan Indonesia pada masa pemerintahan Jepang yaitu kurangnya tenaga
pendidikan, minimnya buku pelajaran, menurunnya jumlah sekolah, sekolah hanya
berfokus pada kegiatan militer saja, serta masa pendudukan Jepang yang singkat.
Pada masa pemerintahan Jepang terdapat tiga jenis sekolah yaitu sekolah rakyat,
sekolah menengah pertama dan perguruan tinggi.
Gambar. 1. 2. Suasana pendidikan di abad 21
Saat masa merdeka pendidikan perlahan-lahan
semakin membaik. Pendidikan juga mengalami
berbagai macam perubahan landasan terutama landasan yuridis. Perubahan itu berupa
perubahan Undang-Undang, peraturan pemerintah tentang pendidikan Indonesia dan
perubahan kurikulum. Seperti saat ini perubahan Kurikulum yang diterapkan oleh
pemerintah yaitu kurikulum merdeka dengan maksud dan tujuan agar dapat
memerdekakan para guru dan siswa dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan
kemampuan peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman.
Proses perjuangan pendidikan nasional
tentunya tidak jauh-jauh dari perjuangan para pahlawan salah satunya adalah Ki
Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya. Perjuangan Ki Hajar
Dewantara ini dikenang dengan Bapak Pendidikan Indonesia dan hari lahirnya
sebagai Hari Pendidikan Nasional. Terdapat
tiga semboyan dari Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan dari dulu hingga
sekarang yang menjadi landasan seorang
guru dalam mengajar yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo artinya seorang
guru di depan menjadi tauladan. Ing Madyo
Mbangun Karso, artinya seorang guru di tengah menjadi penggugah semangat. Tut Wuri Handayani, saat dibelakang guru
sebagai penyemangat.
Refleksi Diri.
Setelah mempelajari perjalanan
pendidikan Inonesia membuat saya mengerti dan paham ternyata perjuangan para
pahlawan pendidikan dahulu tidak mudah. Berawal dari masa penjajahan di mana
pendidikan tidak merata diberikan kepada rakyat Indonesia hingga saat ini bisa
merasakan pendidikan gratis dari TK hingga SMA bahkan pemerintah banyak sekali
memberikan beasiswa untuk merasakan nikmatnya pendidikan di berbagai jenjang.
Dahulu masyarakat takut dan merasa tidak mementingkan pendidikan hingga saat
ini pendidikan menjadi hal yang sangat diminati.
Gambar. 1. 3. Guru mengajar
Pengalaman baru yang saya peroleh ketika
telah mempelajari perjalanan pendidikan Indonesia membuat saya semakin semangat
untuk belajar, mengajar dan berprestasi dalam bidang pendidikan sebagai bentuk
rasa syukur kepada Allah atas nikmat pendidikan saat ini dan menghargai jasa
para pahlawan di masa lampau. Perjalanan pendidikan Indonesia juga memberikan saya
gambaran bahwa dalam segi apapun pendidikan itu sangat penting untuk membentuk
karakter pribadi dan peserta didik. Meskipun sistem penerapannya selalu
berbeda-beda setiap masa demi menjawab tantangan di masa yang akan datang, tetapi
pendidikan memiliki kesamaan tujuan yaitu berlandaskan kepada Pancasila.
Perubahan diri yang akan saya lakukan
dalam proses pembelajaran yaitu belajar mengenali masing-masing peserta didik
terlebih dahulu baik kondisi emosional, psikologi, memahami kebutuhan mereka
ketika belajar. Saat memahami kondisi dan memahami kebutuhan peserta didik
kemudian saya akan menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Saya
juga akan memasukkan nilai-nilai budaya dalam proses pembelajaran.
Perubahan diri selanjutnya yang akan saya lakukan adalah perubahan sikap dan cara mengajar. Awalnya saya sering menghukum siswa dalam proses pembelajaran ketika mereka tidak mengerti apa yang saya ajarkan. Saya juga hanya mementingkan pembelajaran berpusat kepada guru. Saat ini saya akan belajar untuk tidak menghukum siswa lagi dan akan berusaha untuk menerapkan 3 triologi pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo artinya seorang guru di depan menjadi tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seorang guru di tengah menjadi penggugah semangat. Tut Wuri Handayani, saat dibelakang guru sebagai penyemangat. Saya juga akan melakukan pembelajaran dengan pendekatan yang lebih menarik serta berpusat kepada peserta didik.
-
FISIKA LINGKUNGAN “ PENGUKURAN PENCAHAYAAN RUANG KAMAR TIDUR” NAMA: BS. DITA FITRI NIM: A1C317054 KELAS: PENDIDI...
-
Pengertian Emosi Hattersal ( 1985 ) dalam Mudjiran.dkk ( 2007 ) menyatakan bahwa emosi adalah psikologis yang merupakan peng...
-
apakah anda pernah merasakan bahwa teriknya matahari pada siang hari pada tahun 2003 dengan tahun 2019 ini berbeda? manakah Yang lebih pana...